Bab 11:Revano Pratama Alexander

93 5 0
                                    

Helloo Guys
Aku rasa udah lama banget ya kita ga berjumpa via lapak ini😢

And finally Aku mau ngasih tau kalo aku bisa lanjut kuliah,syukur puji Tuhan banget di beri kesempatan ini🥲🥲

Kalian tau aku mau curhat banyak banget perihal kegiatan ospek/pkkmb untuk maba di kampus aku yang sekarang,sumpah gak nyangka bangett dan aku ga ketemu sama org atau kawan yang satu kampung sama aku dong,and rasanya tuh sendiri bangett waktu itu😭
But I proud sama my self karena aku masih bisa bertahan sampai saat ini sendiri,di tanah orang dong😭😇🥳

Cukup ya sesi curhat nya kita langsung ke intinya,btw sebelumnya aku mau nanya,kalian kangen gak sama Revan&Dinda???

•~~•

"Saya kekasihnya."Suara berat itu mengagetkan keduanya.

Di sana, Revan berjalan mendekat dengan raut santai, tanpa peduli dengan tatapan intimidasi dari Perempuan yang mengeratkan pegangan pada sendok goreng.

Sedangkan Arum terdiam nyaris melongo dengan pengakuan tiba-tiba itu.

Menatap penuh tanya ke arah Dinda,sang kakak."Beneran mbak?Kok mbak gak ngasih tau arum sih?"Tanyanya dengan sedikit kesal.

Menghela nafas sabar."Mending kamu masuk sana,bukan apa - apa." Berusaha terlihat tenang padahal hati ingin menumis Pria tak tau diri di depannya.

"Loh mbak..."

"Rum.Masuk kamar." Potong Dinda cepat dengan tatapan lembut tapi mengintimidasi yang mana membuat nyali Arum sang Adik Ciut.Lalu segera berlalu dari sana meninggalkan kedua insan itu.

"Pak, kenapa sembarangan kayak gitu?tadi tuh adik saya, jadi saya tidak mau dia tau dan berpikir aneh - aneh."Ucap Dinda satu tarikan napas setelah memastikan punggung Arum tak terlihat.

"Sembarangan ya?"Tanya Revan agak dingin.Tak suka dengan ucapan Kekasih.

Sebelum dokter cantik itu membuka suara, Revan melayangkan pertanyaan yang membuat Dinda terdiam.
"Bukankah kita memang sepasang kekasih?"Berjalan mendekati pijakan Dinda.

"Ta - tapi kan, semua orang tidak harus tahu." Bela Dinda memelas sembari sibuk menakar garam sampai tak menyadari predator sedang mendekat.

Hap!

Deg!

Lengan besar dan berurat itu sudah melingkar nyaman di pinggang ramping perempuan yang terlihat kaget, badan nya menegang.

"Pak!?" Tegur Dinda berusaha terlihat normal, Sedikit berontak agar pelukan itu usai.Namun sepertinya sang dominan tak ingin melepaskan malah mempererat.

"Biarkan seperti ini, bukankah ini normal untuk sepasang kekasih?."Ucapnya serak terdengar berbisik karena wajahnya tenggelam di ceruk leher Putih milik sang dokter.Sesekali Revan menghirup aroma menenangkan di sana, hampir menyesap.

Dokter Dinda merasa geli sekaligus aneh dengan hal seperti ini.baru kali pertama untuk nya berdekatan se-intim ini dengan laki-laki.

Tak tahan dengan suasana seperti ini, Dinda berusaha memberontak kecil tapi seperti hal itu malah membuat sang pria menggeram.Posisinya Revan memeluk Dinda dari belakang dengan jarak terbilang sangat dekat.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 02 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Mr.ceo vs Mrs.doctor||ON GOING||PROSES REVISIWhere stories live. Discover now