Part 4:Allexander

301 8 0
                                    

Terima kasih banyak yang udah mau mampir dan baru mampir dan aku seneng banget pembacanya uda 100 Tiga Puluhan lebih readers.

Selamat menikmati😆

*********

Sekarang,Dynda sudah pulang kerumahnya setelah pemeriksaan pasien.

Sungguh dia merasa kasian kepada anak-anak itu,maka dari itu dia akan menangani pasien yang tidak mampu secara 'Gratis'

Dia sedang duduk di sofa ruang tamu,sambil nonton TV.

Tingg......

Bunyi notifikasi dari HP-nya,dia melihatnya ternyata line dari adel,sahabatnya.

Line
from adel:malam Dyn,kamu udah sampe rumah? Besok kamu ada shif pagi kan?gimana kalau kita besok makan siang di kafe biasa?.

Dynda tersenyum.sahabatnya ini ya,perhatian sekali.dia membalasnya

Dynda to adel:juga del.udah dari tadi sampai nya kok,kebetulan aku ada shif pagi sama kayak kamu besok. Kamu atur aja.

From adel:okeeyy cayangku😘

Dynda terkekeh,ada-ada saja sahabatnya ini.dia tak membalasnya karna matanya tersisa 5 watt saja.Tak kuasa menahan kantuk,Dynda pun menuju kamarnya.

~~~~~~~

Kantor A'company group'

"Sudah pulang tuan?"Sapa seorang pria berjas sambil membungkuk hormat. asistennya.

"Dingin banget dah"Gumam Arman nyaris tak terdengar.

Pria yang disapa bos tak membalas sapaannya,dia tetap berjalan angkuh dengan wajah yang datar serta aura yang dingin.Asistennya sudah terbiasa dengan sikap bosnya itu.

"Bagaimana dengan masalah korupsi itu?"Tanyanya dengan aura dingin setelah duduk di kursi kebesaran nya.

"Masalah itu sudah dibereskan lo tenang aja."Jawab asistennya bernama Arman itu mantap.

"Hukumannya?"

"Pihak kepolisian yang sudah menangani soal itu.dan gue jamin dia dapat hukuman berat. "jelas Arman tersenyum.

"Hm....Baguslah."Menyeringai.Dia puas dengan kerja asisten sekaligus sahabatnya ini.

"Meeting?"

"Meeting hari ini sama pak Antonius jam makan siang nanti. "Sungguh asisten yang peka sekali.
Tuannya mengangguk saja.

"Baiklah kalau begitu.Aku akan ke rumah sakit."Ucap Revan.

"Apa perlu gue temenin?"Tawar sang Arman tidak berbicara formal.toh dia sahabat karib nya.

"Tidak usah."sang asisten mengangguk sebagai balasan.

Pria tampan itu,keluar dari ruangannya tanpa berpamitan dengan asistennya,seperti biasa.

Pria tampan itu,iyalah"Revano Pratama Alexander"saat ini dia sedang berjalan dengan gayanya yang angkuh,tanpa mempedulikan karyawan yang menyapanya bahkan ada yang tak tanggung-tanggung melemparkan pujian.
Sampai diparkiran khusus CEO itu,dia masuk mobil dan melesat meninggalkan kantor.

Mr.ceo vs Mrs.doctor||ON GOING||PROSES REVISIWhere stories live. Discover now