Jay menyembunyikan kedua tangannya di balik hoodie jumbo yang ia gunakan , bengkak pada tangannya juga sudah mulai mengecil ya walaupun bengkak itu tidak hanya di tangannya saja tapi juga di kakinya .
Jay dan yang lain akan mengantarkan irene , jun dan sunoo ke bandara , hari ini irene jun dan sunoo ada terbang ke aussie .
" Baik baik ya disini " ucap irene kepada 4 anaknya , berat rasanya yang terbiasa bersama sekarang harus berbeda tempat
Mereka ber4 pun mengangguk patuh
" Jaga diri ya , jangan lupa untuk kemo dan cuci darahnya . Bunda sudah kasih tau ke bang heeseung untuk ngingatin kamu " ucap irene kepada jay . Sedikit berat meninggalkan jay , karena jay sendiri juga yang nggak mau di ajak ke aussie sampai benar benar ada peluang kesembuhan yang tepat untuknya , kalau hanya sekedar pengobatan dan itu pastinya sama dengan yang di indonesia lebih baik dia di indonesia saja .
" Siap bun " ucap jay pada irene
" Saling jaga ya kalian , bunda juga udah bilang oma nanti setiap seminggu sekali balik ke jakarta " ucap irene
" Ia bun " ucap mereka semuanya
" Bunda... Nanti abang sunoo harus sehat ya pulangnya " ucap ara , irene tersenyum lalu menyamakan tingginya dengan ara
" Siap sayangku " ucap irene dengan manis
" Ya sudah kalian baik baik ya di rumah , kalau ada apa apa langsung beritahu bunda / papa " ucap jun
" Ia pah " kali ini yang menjawab jake
" Good luck my brother " ucap jake pada sunoo
" Siap bang "
Irene sunoo dan jun pun masuk ke dalam bandara , mereka akan di luar sedikit lama karena memang masa pemulihan sunoo yang kemungkinan akan memakan banyak waktu , tapi jun sendiri juga akan sering bolak balik aussie - indonesia
---
Jay menaikan kakinya ke atas bantal yang telah ia buat sedikit lebih tinggi dari badannya . Katanya dengan cara seperti ini bisa membuat bengkak di kakinya lebih mengecil . Dia heran padahal kemarin baru selesai cuci darah , kenapa malah kakinya juga ikut membengkak .
Sampai sekarang saja jake sepertinya masih kesal kepadanya karena memang karena jay yang keras kepala atau memang sudha dari sana jake selalu kesal kala melihat wajah jay .
Mereka kembar tapi tidak memiliki ikatan batin sama sekali , jarang akur dan dari percakapan mereka saja memang kadang terselip kata kekhawatiran di antara kata kata kasar yang keluar dari mulut keduanya
Cklekk ...
Rupanya heeseung yang masuk , dia pikir abangnya itu sudah langsung pergi ke rumah sakit .
Dengan perlahan jay menurunkan kakinya
" Gimana bang ? " Tanya jay , jarang sekarang abangnya ini mau bertemu dengannya apa lagi sampai masuk ke kamar ya . Mungkin ini bisa di bilang yang pertama kalinya
Tanpa banyak bicara heeseung menarik kedua tangan jay .
" Sudah berapa lama ? " Tanya heeseung
" U--dah 4 hari bang " jadi takut dirinya dengan nada bicara heeseung yang menurutnya sedikit menakutkan
Mata heeseung beralih ke kaki jay , benar saja dugaannya tidak hanya tangan adiknya yang bengkak pasti kakinya juga .
" Kaki juga ? " Tanya heeseung lagi
" Kaki baru hari ini bang "
" Kapan jadwal cuci darah lo lagi ? "
" Minggu depan bang , besok mau kemoterapi dulu " ucap jay
YOU ARE READING
life story || Jay ENHYPEN
Teen Fictiondia memang salah , dan memang kesalahannya itu berdampak hingga saat ini . tapi bisakah semua itu termaafkan . dia rapuh dia butuh sandaran . " gue memang salah di masa itu , tapi bisakah kita jangan terus memandang masa lalu " " bukannya terus mem...