Jake bangun , kala alarm ponselnya bunyi . Entah yang keberapa kali alarm itu bunyi , ia tidak menghitungnya
Ia melirik jam , syukur masih jam 5 ia bisa memasak bubur permintaan jay , dari pada kembarannya itu ngamuk kan , karena dia janji tapi tidak di tepati
Dengan malas ia pun beranjak dari kasurnya lalu cuci muka kemudian baru ke dapur , kemarin dia juga telah menyiapkan bahan bahan untuk membuat bubur . Bisa di bilang sedikit spesial mengingat kembarannya itu akan pergi ke jerman dalam waktu yang mungkin cukup lama .
---
Jay terbangun , namun suasana kamarnya masih gelap . Ia melihat irene di hadapannya , memeluknya dengan begitu erat .
" Udah bangun ? " Kaget irene
" Heheh tapi ngantuk bunda "
" Ya sudha lanjut tidur lagi , nanti bunda bangunin kalau udah pagi " ucap irene
" Jangan bangunin bunda , nanti jay bangun sendiri aja " ucap jay
Irene mengangguk , benar juga kalau jay di bangunkan kadang suka pusing
" Ok deh . Tidur ya , ini masih jam 5. Nanti bangun jam 9 ya , jam 1 kita berangkat " ucap irene .
Jay mengangguk lalu kembali memejamkan matanya . Berharap setelah bangun lagi rasa sakit yang di tubuhnya ini akan menghilang .
---
Irene memejamkan kan matanya setelah silau menyapanya . Sudha pagi ternyata
Jay juga nampak masih tidur dengan sangat nyenyak dan damai .
Ia melihat sekelilingnya , tumben jun belum datang .
Ia pun terduduk membiarkan jay yang masih tertidur , wajah anaknya sangat damai namun pucat . Ia melihat monitor di sebelah jay , setelah mendengar bunyinya yang sedikit asing .
Garis monitor itu hampir lurus , gelombangnya sangat kecil tidak sepeti biasanya yang naik turun seperti gunung .
Ia melihat kabel kabel yang terpasang di tubuh jay , masih terpasang dengan rapih tapi kenapa monitor itu tidak seperti biasanya .
Ah mungkin alat itu sedang rusak
Irene pun segera bangun , ia memegang tangan jay , nampak dingin . Ternyata ac di pagi hari cukup dingin , ia pun beranjak dari bed jay . Ia ingin melapor ke petugas kalau monitor jay rusak .
Cklek..
Jun datang
" Pa , monitornya rusak " ucap irene , mata jun pun langsung tertuju ke monitor sampai jay . Kaget
Ia pun segera memencet tombol di yang ada
" Jay .. jay.. kamu dengar papa " panggil jun sambil menepuk nepuk pipi jay
Anaknya itu nampak tidak terbangun
" Jangan di bangun pah , dia bilang nanti mau bangun sediri. Kamu kenapa sih jun anak tidur kog di bangunin " ucap irene yang nampak kesal
Jun beberapa kali melakukan rangsangan kesadaran pada jay namun tidak ada hasilnya .
Ia melihat monitor , semua angka di sana jauh dari batas normal .
Beberapa tenaga medis pun datang dengan membawa alat pertolongan pertama .
Salah satu perawat menurunkan kepala kasur jay menjadi sejajar dengan badannya lalu melepas bantal di atas kepala , lalu perawat yang lain melepas selang oksigen di hidung jay lalu melakukan intubasi atau membuka jalan napas dengan menggunakan selang melalui mulut menuju batang tenggorokan , lalu selang tersebut di sambungkan pada ambu bag . Untuk pertolongan napasnya
![](https://img.wattpad.com/cover/287560460-288-k592094.jpg)
YOU ARE READING
life story || Jay ENHYPEN
Teen Fictiondia memang salah , dan memang kesalahannya itu berdampak hingga saat ini . tapi bisakah semua itu termaafkan . dia rapuh dia butuh sandaran . " gue memang salah di masa itu , tapi bisakah kita jangan terus memandang masa lalu " " bukannya terus mem...