1. Lily?

143 9 1
                                    

HAI, JANGAN LUPA KASIH BINTANG DULU YA! MAKASIH ^^

******


"BANGUN!!"

Teriakannya begitu menggema hingga membangunkan seorang gadis yang masih tidur pulas di atas ranjang kasurnya tadi. Seorang wanita yang tak begitu tua membangunkannya secara paksa. Menarik tangannya agar segera bangkit dari posisi tidurnya. Gadis itu melirik jam weker di atas meja dekat ranjang kasur, baru jam 4 subuh dan dia sudah di bangunkan oleh Ibunya sendiri. 

"BANGUN, MASAK SANA!" teriaknya memerintah Lily.

Lily Diana Prasawirani. Dia terdiam sambil menundukkan kepalanya. Setiap harinya Lily harus memasak untuk keluarga tirinya. Ya, Keluarga tiri. Ayahnya menikahi wanita yang memiliki anak perempuan sepantaran dengannya, Ayahnya yang selalu pilih kasih itu membebaskan sang Istri merisak kehidupan Lily. 

"Cepat bangun! Naila mau berangkat pagi hari ini!"

Lily menganggukkan kepalanya. "Iya, Ibu."

Lily berdiri dari tempat tidurnya lalu berjalan keluar dari kamarnya menuju dapur. Padahal di rumahnya ada pembantu tapi semua pekerjaan rumah selalu Lily kerjakan atas perintah Ibu Tirinya, Diana.

"Masak apa ya kali ini?" gumam Lily melihat persediaan bahan di kulkas. Lily mengambil ayam dan beberapa bahan lainnya. Ia akan membuat sop ayam dengan bahan-bahan di tangannya sekarang.

Lily langsung berkutik di dapur sambil menyetel musik melalui earphone yang menempel di telinganya. 

Beberapa saat kemudian, masakannya sudah siap. Lily langsung menyajikannya di atas meja makan dan setelah itu Lily masuk kembali ke dalam kamarnya. Lily bersiap untuk pergi ke sekolah karena ada upacara memperingati hari guru jadi semua muridnya harus datang pagi dengan seragam lengkap dan rapih. 

Setelah siap, Lily keluar dari kamarnya. Lily melihat Diana sudah ada di meja makannya bersama sang suami yaitu Ayahnya, Martin. Lily menatap mereka sekilas tanpa mendekat, percuma dia mendekat karena kehadirannya saja tak pernah dianggap ada oleh Martin. Rasa cinta Martin kepada Diana membunuh rasa sayang Lily kepadanya. 

Lily berjalan keluar dari rumah, Lily melirik jam di tangannya. Masih jam 5 subuh, langit pun masih gelap dan belum banyak kendaraan lewat juga selain tukang sayur keliling yang di jegat ibu-ibu. 

Lily mengeluarkan ponselnya, menghubungi temannya yang akan datang menjemputnya nanti. Lily sengaja tak makan hasil masakannya karena dia tak mau makan di satu meja yang sama dengan orang-orang yang tak sayang dengannya. Lily menunggu kedatangan temannya di depan rumahnya sambil bermain ponsel. 


******


Lily berjalan bersama teman-temannya. Ada Fina Karamel Willy dan Dessy Miria Lubis. Mereka bertiga berjalan di koridor memakai tas ransel dengan warna yang sama. Lily tersenyum senang karena Fina dan Dessy terus mengajaknya bercanda untuk melupakan pagi buruknya. Fina dan Dessy sangat pengertian dan tulus berteman dengannya. 

"Eh iya katanya nanti kelas kita ada anak baru loh! Tapi anaknya nggak dateng hari ini sih, besok baru masuk anaknya," ujar Fina dengan mata berbinar-binar. 

"Katanya sih cowok, semoga aja dia calon pacarku!" tambahnya.

Dessy menggelengkan kepala. "Mana mungkin anak baru tertarik sama lo, kecuali lo pintar dan cantik kaya Lily!" 

"Ih! Gue juga cantik ya! Sebenarnya tuh gue pintar tapi sayangnya gue pelupa," balas Fina.

"Yeuu, alasan mulu!"

LILY : i wish make you happyWhere stories live. Discover now