10. Ego Naila

10 1 1
                                    

"Ly, kamu udah terlanjur jadi pacar aku!"

Lily yang tadinya terpejam segera membuka mata. Lily langsung melihat bola mata berwarna coklat pekat di depannya, itu bola mata milik Alanta. Lily memundurkan jarak mereka, bisa bahaya jika ada orang yang melihat mereka, bisa menimbulkan kesan buruk.

"Kenapa tadi merem? Kamu takut aku bakal cium kamu ya?" tanya Alanta menggoda Lily.

Lily menggeleng tapi kemudian ia mengangguk.

Alanta mengacak rambut Lily gemas. "Pacar, aku gak akan cium kamu tanpa ijin dari kamu kok."

"Gak percaya!" Lily mengalihkan pandangannya. 

Alanta menjadi semakin suka dengan sikap Lily yang malu-malu seperti ini. Alanta melepas genggamannya pada Lily beralih ke pundak Lily. Alanta merangkul pundak Lily lalu membawa Lily berjalan bersamanya ke parkiran mobil. 

"Kamu kalau salting tambah gemesin ih," ujar Alanta mempererat pelukannya pada Lily.

Lily ingin melepas diri tapi kekuatannya kalah dengan Alanta. "Lepasin Al!!"

"Nggak mau."

"Gue nggak nyaman Al!"

"Tapi aku nyaman kok."

"Al!!"

Alanta tersenyum lebar mendengar Lily berteriak padanya. "I love you too."

"Stress!!!!!!"


*****


Kabar hubungan Alanta dan Lily tersebar dengan sangat cepat. Bahkan sebelum Alanta dan Lily tiba di sekolah, banyak anak-anak yang heboh menanyakan kejelasan kabar itu ke Dessy dan Fina yang lagi-lagi datang ke sekolah padahal sedang di skorsing.

"Berasa artis gue haha..," ujar Fina duduk di atas meja dekat kursi Dessy.

"Lily emang populer banget deh! Cuman gara-gara Lily pacaran sama Al, heboh satu sekolahan."

"Wajar sih, Lily cantik, pinter dan baik ke semua orang. Banyak yang dekat sama dia dan suka sama dia juga," balas Fina.

Dessy mengangguk setuju. "Al juga gantengnya di atas rata-rata juga tuh. Cocok lah sama Lily yang cantik."

Tak

"Kalian berdua bisa keluar nggak?! Atau gue laporin ke guru sekarang!!"

Dessy dan Fina serempak menoleh ke Naila yang menyuruh mereka keluar dari kelas. Bukannya takut, Dessy dan Fina justru tertawa melihat wajah Naila.

"Haha, sadar diri mulai sekarang deh mbak! Biar nggak kalah saing terus sama Kakak tiri."

Fina memukul pelan lengan Dessy. "Eh hati-hati! Nanti ngadu lagi dia, kan tukang ngadu tuh! Tukang ngadu huuuuu.."

Dessy tertawa puas mendengarnya. "Ngadu kemana-mana, nyari perlindungan! Halah TAI!!! Berlindung sana ke ketek emak lo!! Gue nggak takut!!"

Fina ikut tertawa setelah mendengar ucapan Dessy yang benar-benar berani pada Naila.

Naila mengepalkan tangannya. Dia segera berdiri lalu melangkah keluar dari kelasnya. Pagi ini benar-benar pagi paling menyebalkan selama dia hidup. Naila menghentakkan kakinya beberapa kali, melampiaskan semua kekesalannya.

"Al!"

"Ih pacar. Pelan-pelan jalannya, nanti pacar jatuh loh."

Naila menoleh kearah Alanta dan Lily yang sedang berjalan mendekatinya. Naila ikut melangkah untuk mendekati Lily. Naila ingin melampiaskan marahnya pada Lily.

LILY : i wish make you happyWhere stories live. Discover now