Your Love for Us (2)

432 62 18
                                    

Ehem, sedikit saran dari author, coba deh baca sambil dengerin lagu Afgan 'untukmu aku akan bertahan'. Saran aja sih hehehe☺☺

Ok silahkan lanjut membaca. Jangan lupa tinggalkan jejak komen/vote✨

🥀🥀🥀

Yoo Biyoo POV

Namaku Yoo Biyoo. Usiaku 6 tahun.

Aku punya Papa yang keren dan hebat. Papaku bernama Yoo Joonghyuk. Ia bekerja di sebuah perusahaan dan mendapatkan banyak uang hanya dengan bermain game. Menurutku, pekerjaan Papa sangat keren!

Aku juga punya Mama, tapi Mama tidur terus. Kata Papa, Mama memang suka tidur, jadi aku tidak berani menggangu tidur Mama. Kadang Papa mengajakku mengunjungi Mama setiap akhir pekan dan aku banyak bercerita pada Mama, walau aku tak tahu apa Mama dengar atau tidak.

Mamaku sangat cantik. Kulitnya putih, rambutnya hitam seperti rambutku, alisnya cantik, hidungnya cantik, bibirnya juga cantik. Kalau kata Papa, aku sangat mirip dengan Mama. Hehehe, aku jadi tidak sabar ketika Mama bangun dan bermain denganku. Pasti menyenangkan!

Hari ini aku sedang bermain bersama teman-teman ku di taman. Kami bermain lama sekali, sampai tidak sadar kalau sudah sore.

Beberapa temanku sudah banyak yang pulang dengan ibu atau ayah mereka. Kini hanya tinggal aku, Yoora dan Jihoon.

"Biyoo-ah, aku tak pernah melihat Mama mu datang menjemput. Apa dia sangat sibuk?" Yoora, temanku bertanya.

Aku menggeleng. "Mama sedang tidur. Kata Papa, Mama sangat suka tidur jadi aku tak berani membangunkan Mama."

"Tapi masa tidur setiap hari? Bahkan saat di sekolah, hanya Papa mu yang datang." Jihoon juga bertanya.

"Kapan-kapan mintalah Mama mu untuk datang juga. Aku juga ingin mengenalkan Mama ku pada Mama mu. Kita kan teman!"

Aku terdiam. "Tapi, Mama belum bangun. Sampai sekarang aku belum bisa bicara atau bermain dengan Mama."

"Hah? Bagaimana bisa? Memangnya Mama mu pergi?"

Aku menggeleng menjawab Jihoon. "Aku sering mengunjungi Mama, tapi Mama belum bangun juga. Aku ingin sekali bicara dengan Mama"

Aku menatap ujung sepatuku. Sudah lama aku tak bertemu Mama. Apa Mama sudah tak merindukan ku ya?

"Bagaimana kalau menelponnya saja?" saran Yoora. "Ketika Papa ku di luar negeri, aku sering bicara dengannya lewat telepon."

"Ya, aku juga sering melakukannya dengan nenek ku."

Aku termangu. "Apa akan berhasil?"

"Coba saja dulu, Biyoo-ah. Kau ingin bertemu dengan Mama mu kan?" Aku mengangguk. "Siapa tahu, setelah kau bicara lewat telpon, ia mau bertemu dan bermain denganmu."

Aku merasa senang dan bersemangat. "Benar juga! Aku jadi tak sabar bertemu dengan Mama!"

"Jika kau sudah bertemu, jangan lupa untuk mengenalkannya pada kami juga ya!"

Aku mengangguk. "Pasti!"

"Jihoon!"

"Yoora, ayo pulang sayang!"

ONE-SHOT ORVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang