Your Lips Drive Me Crazy (NSFW)

632 45 23
                                    

To be honest, I'm not used to making this kind of scene, but someone challenged me to make one. So, if that might be a little underwhelming, I'm really sorry 😅😅

Happy Reading

🥀🥀🥀🥀🥀

Obsidian gelap itu menatap tajam pada sosok tegap di tengah keramaian kantor. Sosok yang menjadi pusat atensi seluruh orang, termasuk dirinya. Namun, ia tak suka tatapan nafsu para pria yang tertutupi topeng senyuman mereka.

Layaknya seekor serigala perlahan mendekati mangsa mereka dalam balutan bulu domba, menunggu waktu yang tepat untuk melompat keluar dari persembunyian dan menjebak sang mangsa yang naif nan lezat.

"Sekretaris Kim."

Sang anjing penjaga akhirnya menampakkan taringnya. Sosok yang merasa terpanggil menoleh, memberikan senyum andalannya yang kian membuat sang Alpha meradang di tempat.

"Ada yang perlu saya lakukan, Pak?"

"Ke ruangan saya. Sekarang!"

"Baik, Pak."

Orang-orang menatap sang Idola kasihan dan miris ketika sang pemimpin memanggilnya ke ruang penghakimannya. Mereka bertanya-tanya, apakah ada kesalahan yang dilakukan hingga sang CEO turun langsung untuk memanggilnya dengan aura yang begitu menakutkan itu?

Ada banyak spekulasi yang bermunculan dalam otak mereka, menumpuk adrenalin hingga membuat perut terbelenggu rasa tak nyaman akan gelisah yang terus mengakar dalam dada. Namun, apalah daya mereka yang tiada kedudukan, hanya mampu berharap pada sebuah keberuntungan semu yang entah akan memihak mereka atau tidak.

Di sisi lain, Kim Dokja yang baru saja menutup rapat pintu di belakangnya dikagetkan oleh serangan mendadak sang Alpha yang menuntut dan agresif, tanpa memberinya kesempatan untuk bernafas lebih dulu.

Kepalanya ditarik agar mendongak lalu bibirnya dimangsa gila-gilaan. Kim Dokja tak sempat untuk bereaksi ketika sang Alpha memenjarakan tubuhnya diantara pintu dan tubuh kekarnya, tak ada sedikitpun ruang baginya untuk bergerak.

Lilitan lengan di pinggangnya begitu erat, menempelkan tubuh keduanya yang seakan tak rela untuk pergi, membuatnya sedikit kesusahan mempertahankan posisinya. Begitu posesif dan intens.

"Yoo-- hmph!"

Yoo Joonghyuk tak memberikan sedikitpun waktu untuk Kim Dokja berbicara. Kesempatan tadi malah ia gunakan untuk menelusuri kenikmatan yang lebih dalam lagi. Kini bukan hanya bibirnya, melainkan lidahnya pun ikut bergerak lincah dalam mulut pasangannya, mengobrak-abrik apapun yang berada di dalam sana dan mengecapi kenikmatan yang begitu ia sukai.

BUG

Yoo Joonghyuk menjauhkan dirinya dan menatap Kim Dokja yang masih menyeimbangkan nafasnya sembari menyeka bibir yang penuh dengan saliva keduanya dengan tak percaya. Kim Dokja sempat menggigit lidahnya sebelum memukulnya. Sial, untuk sesaat ia bisa merasakan lidahnya mati rasa dan perih yang bercampur dengan rasa ganjil, sepertinya darah.

Kim Dokja mendekatinya dan menarik kerah bajunya dengan geram. Tatapan galaknya itu entah kenapa malah terlihat lucu dan menggemaskan di mata Yoo Joonghyuk.

"Dasar bajingan sialan, kau berniat membunuhku, hah!?"

Bukannya menjawab, Yoo Joonghyuk malah menatapnya intens sembari mendekatkan wajahnya. Merasa terancam, Kim Dokja melepaskan cengkramannya dengan mendorong pria itu menjauh. Menghela nafas geram, ia menyeka rambutnya ke belakang dengan satu tangan di tekuk ke pinggang.

"Sekarang katakan, ada apa memanggilku? Aku perlu alasan bagus."

Yoo Joonghyuk masih membisu, tapi Kim Dokja menyadari aura penekanan terlihat menguar di sekelilingnya. Samar-samar terdengar suara gertakkan gigi darinya dengan wajah yang kian menggelap, cukup menjadi bukti jelas ada hal yang mengganggu pikiran pria itu.

ONE-SHOT ORVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang