The Darkness

36 4 0
                                    

Miller's Royale Penthouse, Aileu, Timor Leste – 8.00PM

"Foda-se!¹"

Terdengar teriakkan menggelegar dari suara berat khas seorang pria yang menggema di ruangan yang hanya di terangi sebuah lampu yang berada di pojok ruangan yang identik dengan warna hitam di seluruh dindingnya yang menambah kesan menyeramkan bagi siapa pun yang berada di ruangan yang sama dengan pria tersebut.

"Apa yang kalian lakukan selama ini? Kalian pilih aku bunuh atau kalian pilih aku biarkan menginap di kandang Drag dan membiarkan dia memangsa kalian sampai tidak ada yang tersisa?" Tanya pria itu sambil tersenyum miring ke arah 5 orang pria berpakaian hitam yang berlutut di depannya.

Mereka adalah Frank, Simon, Nicko, Vincent, dan Eroz --anak buahnya-- yang di tugaskan di negara ini -Timor Leste- untuk mencari anak buah dari salah satu musuh besarnya yang berhasil kabur setelah membuat perhitungan dengan pria itu.

"Kalian tentu tahu kan seperti apa reaksi singa betina itu disaat dia ku beri mangsa yang berbeda dari biasanya?" Tanyanya lagi dengan mata yang semakin tajam menatap kelima anak buahnya yang hanya bisa mununduk takut.

Mereka tahu betul kelakuan brutal Drag sang singa betina milik pria berbadan tegap yang saat ini tengah mengenakan setelan jas hitam yang sedang memegangi salah satu pistol di tangan kanannya.

"Por favor, Mr. Hugo². Kami sudah mencarinya di seluruh tempat di negara ini. Tetapi orang tersebut sepertinya bukan orang biasa. Dia begitu cepat kabur dan dengan lihainya menghilangkan semua jejak atau pun bukti yang menunjukkan bahwa dia adalah anak buah dari musuh Mr. Hugo." Jawab -Frank- salah satu dari antara kelima pria yang masih berlutut dihadapan pria yang dipanggilnya Mr.Hugo.

"Eu não quero saber!³. Encontre-o rapidamente e mate essa pessoa agora mesmo!⁴" Perintah pria itu lalu memasukkan pistolnya dibalik jas hitam yang dikenakannya.

"Yes, Mr. Hugo." Jawab kelima anak buahnya dan segera berlalu setelah diizinkan pergi oleh pria itu.

Pria itu lalu melangkah keluar dari ruang bawah tanah itu dan segera menuju ke ruang kerjanya yang berada di atas ruang bawah tanah tersebut.

Pria itu lalu mendudukan dirinya di atas sofa yang berada di tengah ruangan sambil mendial nomor telepon seseorang yang ia butuhkan saat ini.

"Yes Sir, ada yang anda butuhkan?" Sapa seseorang dari seberang sana dengan ramah.

"Ke ruanganku sekarang!." Perintah pria itu dingin.

Tidak membutuhkan waktu 1 menit seorang pria dengan setelan hitam rapi masuk ke ruang kerja dari Tuannya.

Pria itu menemukan Tuannya yang segera bangkit dari sofa dan berjalan ke arah meja kerja dan kemudian membuka laptopnya.

"Carikan aku seorang istri, Arthur. Temukan orang itu sekarang juga sebelum kita kembali ke New York besok."

Arthur melongo mendengar perintah yang sangat tidak biasa dari Tuannya yang sedang mengetikkan sesuatu di laptop berlogo Apple milik nya.

Biasanya perintah yang diberikan Tuannya itu seperti "Bunuh orang ini!!!", "Hancurkan keluarganya!", "Masukkan dia ke kandang Drag!" atau lainnya.
Apakah kali ini pendengarannya bermasalah? Apa Arthur berhalusinasi? Apakah Tuannya memerintahkannya untuk mencari seorang istri untuknya? Sekarang? Seriously?

"Arthur!" Bentak pria itu karena tidak mendengar jawaban apapun yang keluar dari mulut tangan kanannya. Pria itu hanya menemukan Arthur mematung entah kenapa.

"Ba- baik Tuan. Akan saya carikan sekarang juga." Jawab Arthur gugup dan juga bingung mendengar bentakan dan perintah aneh bin ajaib Tuannya.

Kalau sudah seperti ini berarti Tuannya sedang membahas hal yang sangat serius.

Love NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang