🐣 005 🐣

3.6K 385 10
                                    

🐥 Happy reading 🐥

.

.

| Hiraeth |

.

.

   Angkasa bangkit dari acara rebahannya, ia buru buru memakai jaket kulit dan memasukan ponsel ke dalam saku celana pendeknya.

Kamar yang dulu terlihat lucu itu telah di rombak setahun yang lalu, beberapa boneka kecil pemberian Ethan ia taruh di dalam lemari. Tak pernah ia buka plastiknya.

Pemuda yang sedang tersenyum lebar itu menelusuri lorong agar sampai di kamar Daddynya, bau kamar itu masih sama tak pernah berubah.

Figura yang dulu di taruh di gudang kembali di tempel, dinding yang sebelumnya kosong penuh dengan setiap moment keluarga mereka.

Hanya satu figura di rumah sakit bersama Anyelir dan Angkasa ketika masih bayi.

"Daddy?"

   Angkasa mendekati ranjang besar di dalam kamar, beberapa bulan lalu Aaron memilih tidur bersama Daddy.

Kamar yang sebelumnya ia tempati sudah di rubah menjadi ruang bermain game, itu di gunakan ketika teman teman Angkasa datang berkunjung.

"Uhm~ Asa?"

Arthur mengerjapkan matanya, elusan di kening pria itu dapat ketika mencoba bangun dari tidur.

"Asa mau minta izin nginep, di rumah om Alex."

Arthur mendekatkan dirinya pada Angkasa, pria yang sudah menjabat sebagai ayah dari tiga anak itu semakin lama semakin kekanakan.

Umur menua perilaku memuda.





"Kenapa Daddy di bangunin, Asa?"

Angkasa menoleh, mendapati postur tubuh abangnya yang semakin kekar dengan tangan kanan memegang gelas kaca berisi cairan berwarna putih.

"Hehe . . Asa izin ke rumah om Alex, bang."

Aaron menaruh gelas kaca di atas nakas. "Jangan lupa, besok masih sekolah."

"Iya bang iya, Daddy jangan kangen yaa itu berat biar Asa aja."

Setelah mengecup pipi keduanya, pemuda itu berjalan riang menuruni tangga. Jika menanyakan dimana keberadaan Allan, ia jarang sekali ada di rumah jika malam hari.

"Maap ya kawan, kayaknya gue ga ikut tanding. Lebih enak ke rumah om Alex."


🐥 Hiraeth 🐥



"Hehe bang Rangga . ."

Angkasa menggaruk tengkuknya canggung, tatapan abang kedua dari Ethan itu benar benar datar dan menusuk.

"Ngapain malem malem kesini? Ga ada main malem hari."

"Bang izinin gue masuk lah, urgent nih."

"Ngapain?"

Angkasa mencoba memutar otak, mencari alasan yang jelas agar ia di izinkan masuk ke dalam.








" . . Asa?"

Suara lembut itu mengalihkan perhatian keduanya, Angkasa bersyukur di dalam hati karena kedatangan malaikat penyelamat di waktu waktu seperti ini.

"Mas, Asa mau nginep sama Ethan."

"Gak bol--

"Ethan mau Asa . ."

Angkasa membuang pandangan, gelapnya malam lebih menarik perhatian dari pada wajah bulat dengan pipi merona itu yang menyendu.

Rangga menghela nafas. "Oke, jangan macem macem Angkasa."

"Enggak kok bang . ."

"Bagus."

". . . Paling cuma satu macem aja."

   Sebelum mendapat protesan dari Rangga, Angkasa lebih dulu menarik lengan lembut pemuda pendek di sampingnya dan berlari menaiki tangga.

Mereka melewati Kevin yang sedang sibuk di ruang tengah dengan laptop di hadapannya. "Kenapa bang?"

"Biasa, Angkasa."


🐥 Hiraeth 🐥

.

.


Kalo ngilang jangan di cari, gue lagi di rumah janda sebelah


Hiraeth ✔Where stories live. Discover now