007🧁 Setelah 3 tahun

21 2 0
                                    

Susu kacang hijaunya, sudah habis lima menit yang lalu. Hanya tersisa kemasannya saja yang sejak tadi terus ia mainkan dengan satu tangannya. Sementara satu tangannya yang lain, dimasukkan ke saku celana training-nya. Tubuh itu, sedari tadi tidak bergerak. Terus berdiri di tempat yang sama. Sementara, sorot matanya yang tajam dan terasa dingin itu,  hanya terfokus pada satu objek saja. Yaitu, kamar tetangganya yang tepat pada pukul 02:00 dini hari, menyala. Kedua kakinya yang semula hanya berpijak  di satu kotak lantai keramik saja. Kini, berpindah, kedua kaki itu melangkah kecil mendekati balkon kamarnya. Sementara sorot matanya. Tetap tertuju pada kamar itu.

Terbangun sebelum didahului suara kokokkan ayam, memang sedikit tidak ada gunanya. Bagi seseorang yang terbiasa membuka mata di pukul 04:30 seperti dirinya ini. Namun, sosoknya yang baru kembali merasakan kehangatan rumah setelah tiga tahun meninggalkannya. Ingin memastikan. Pemilik kamar yang menyala di sebrang sana itu, baik-baik saja. Lalu, laki-laki dengan tinggi badan 176 sentimeter itu, mendekati tempat tidurnya. Melepas kaos hitam polos yang melekat di badannya.

Pundaknya yang kekar, punggungnya yang lebar dan perutnya yang sixpack. Menunjukkan, kalau sosoknya itu, sangat menjaga dengan baik bentuk tubuhnya. Lalu, laki-laki yang diketahui bernama Kefan itu. Kembali melangkah mendekati balkon kamarnya. Hanya untuk memastikan. Kamar tetangganya itu kembali gelap tepat pukul 03:00. Lalu, setelah dirasa semuanya aman-aman saja, Kefan akan kembali tertidur sampai pukul 04:30.

Selama tiga tahun Kefan berada di luar kota, menyanggupi permintaan atasannya di saat Kefan tidak ingin. Namun, karena diiming-imingi gaji yang begitu besar. Akhirnya, dengan berat hati, Kefan pun mau meninggalkan Bunda yang selalu mengisi kulkas dengan susu kacang hijau kesukaannya, meninggalkan Ayah yang selalu mengajaknya minum kopi atau teh di teras rumah, meninggalkan Kakak perempuannya -- Sarah. Yang selalu menghabiskan susu kacang hijau kesukaannya. Dan, meninggalkan seseorang yang sejak kepulangan Kefan seminggu yang lalu, belum berani untuk Kefan temui.

Alasannya, karena Kefan terlalu takut berhadapan dengan gadis yang kata Bunda. Dijuluki cewek alien di tempat kerjanya itu.

Selama seminggu sebelum memberanikan diri menemui gadis itu. Kefan selalu memperhatikan gadis itu dari jendela kamarnya. Segala aktivitas gadis itu selalu Kefan lihat dari kejauhan. Mulai dari sosoknya yang selalu berangkat kerja pagi-pagi sekali, dan pulang di saat matahari masih menjalankan tugasnya, sosoknya yang tidak pernah sehari pun melewatkan waktunya untuk bertemu dengan Bunda, sosoknya yang sering berteriak keras memanggil Abang-abang penjual yang lewat di depan rumahnya. Selain membeli dagangan mereka, gadis itu juga selalu mengajak mereka ngobrol. Jadi, wajar saja. Banyak pedagang yang mampir ke komplek ini. Kenal dan dekat dengan gadis yang diketahui bernama Anna itu.

Anna yang selalu merawat tanaman-tanamannya dengan baik, bahkan. Sebelum gadis itu berangkat kerja, gadis itu selalu menyempatkan diri untuk menyiram tanaman-tanamannya terlebih dahulu. Dan, ada satu kebiasaan menyebalkannya yang sejak Kefan pamitan untuk tinggal selama tiga tahun di luar kota, sampai Kefan kembali lagi ke tempatnya ini, masih gadis itu terapkan. Yaitu, menyiram tanaman di waktu Sabtu dan Minggu pagi hanya dengan mengenakan tanktop dan hotpants saja.

Hal itu tentu membuat Kefan kesal. Kesal. Karena kemungkinan besar, banyak laki-laki yang tidak sengaja lewat di depan rumahnya. Lalu, dengan tidak sopannya menikmati tubuh yang terekspos jelas itu.

Ingin sekali Kefan turun, menemui gadis itu. Lalu menyeret gadis itu untuk masuk ke dalam rumahnya. Memarahinya agar tidak lagi mengenakan pakaian terbuka saat sedang berada di luar. Namun, Kefan berusaha keras menahannya. Karena, belum waktunya untuk Kefan menemui gadis itu.

"Gimana? Anna makin cantik kan?" Kefan yang pada saat itu sedang berdiri di jendela kamarnya, sambil memperhatikan Anna yang tengah membeli batagor di depan rumahnya. Menoleh tak berselera ke arah seorang wanita yang usianya terpaut dua tahun dengannya. Siapa lagi kalau bukan Kakak perempuannya -- Sarah.

KEFANNAOnde histórias criam vida. Descubra agora