21

6.4K 700 36
                                    

_____________________
Liliane's Secret
_____________________
.
.
.

Suara guruh menggelegar sahut menyahut di tengah deraian hujan deras.
Disertai kilatan cahaya petir yang sesekali menyilaukan mata.

Suasana dingin yang lumayan mencekam terjadi pada malam ini.

Beberapa orang mungkin cukup takut dan memilih bersembunyi di balik selimut hangat kamar mereka.
Namun Liliane adalah salah satu dari segelintir orang yang tidak merasa terganggu, bahkan nampaknya begitu terbiasa dengan hujan badai seperti saat ini.

Ya,Lihat saja...

Gadis satu ini malah dengan begitu santai menikmati teh hangat sambil menatap pemandangan langit berpetir dari balik jendela besar kamarnya, ditemani oleh Jian yang berdiri di dekat sofa kecil yang di duduki oleh nona mudanya itu.

Liliane menghela nafasnya pelan.

"Jian, apa pendapatmu tentang hujan?"

"Hujan? Ah, Bagi saya hujan itu menenangkan dan saya cukup menyukainya"

"Bahkan hujan badai seperti saat ini?"

"Tentu saja berbeda Nona Liliane. Jika anda bertanya tentang hujan badai seperti saat ini, maka saya lumayan tidak menyukainya"Jawab Jian tenang namun tetap begitu sopan.

"Kenapa?"

"Berbeda dengan hujan yang biasanya. Hujan badai menciptakan perasaan tidak nyaman dan juga terdengar berisik"

Mendengar itu, Liliane tersenyum kecil lalu kembali menyeruput teh dari cangkir mahal di tangannya.

"Ya, Kau benar juga" Sahut Liliane lagi.

"......"

"Maaf karena sudah membuatmu menemaniku melihat pemandangan ini. Kau pasti tidak nyaman bukan? Kau boleh pergi Jian" Ucap Liliane dengan senyuman lembutnya pada Jian.

Mendengar itu, Jian nampak menghela nafasnya pelan.

"Tidak nona Liliane, saya akan tetap disini menemani anda. Jujur saja, pemandangan di depan bukanlah pemandangan yang menenangkan bagi saya. Tapi, Saya dapat mengatasinya"

"Benarkah?" Liliane menatap ke arah Jian sambil menaikan sebelah alisnya untuk memastikan.

Jelas, ia tak ingin memaksa Jian.

"Benar Nona"Jawab Jian mantap.

"Begitu yah? Terima kasih sudah mau menemaniku"

"Sudah menjadi tugas saya nona Liliane"

Liliane terkekeh pelan mendengar jawaban Jian.

"Lalu bagaimana dengan anda nona Liliane? Apa anda menyukai pemandangan hujan badai seperti saat ini?"

"Menyukainya? Ku rasa bukannya aku menyukainya..."

Liliane nampak berpikir sejenak lalu melirik ke arah jendela dimana petir menyala dan suara guruh kembali menggelegar.

"Tapi aku juga tak membencinya"

Liliane's SecretWhere stories live. Discover now