Chapter 1

2.7K 116 1
                                        

"Aku berhenti,"

Itulah kalimat tegas yang Naruto Ucapkan. Naruto mengucapkan kalimat itu di hadapan CEO Starlight Company yang merupakan agensinya. Naruto membayar denda akibat skandal dirinya dengan Zhongli. Mantan kekasihnya 5 tahun yang lalu. Entah siapa yang mengumbar berita itu, Naruto tidak peduli. Skandal yang beredar adalah berita asli dan tidak ada gunanya untuk membela diri.

CEO itu pun memijat kepalanya. CEO itu tidak mau Naruto berhenti karena perjuangan Naruto untuk menjadi artis itu sangat sulit.

Kulit Naruto bukanlah kulit putih. Kulit Naruto berwarna Tan kecoklatan. CEO itu berinvestasi di perawatan kulit Naruto. Kulit Naruto dirubah menjadi putih dengan operasi plastik dan injekan suntik vitamin C. Tuan CEO ini rela merogoh gocek dalam karena dia yakin Naruto akan menjadi terkenal. Naruto mempunyai mata biru secerah lautan. Rambutnya blonde seterang matahari. Makanya, Tuan CEO membuat Naruto memiliki kulit putih dengan perawatan intensive.

"Naruto, saya sangat sangat sangat berharap ini hanyalah rumor palsu yang dibuat oleh para haters. Tidak bisakah kamu bilang ini semua tidak benar? Aku yakin kamu bukan tipe orang yang suka menjilat dan menggoda orang lain karna harta. Kalau kamu memang seperti itu, harusnya kita udah pacaran sekarang dan saya akan menjadikanmu istri simpanan," kata CEO

Naruto tetap diam. Dia menatap sedih papan nama CEO, Kakashi.

"Semua denda akan saya bayar termasuk pinalti dari sponsor dan iklan. Tidak ada yang mau saya katakan pak. Terima kasih atas kesempatan dan bantuannya selama ini," kata Naruto sambil membungkuk dalam di kalimat terakhir.

Kakashi mau mengucapkan sesuatu tapi tidak dia ucapkan. Raut wajah Naruto sudah bersedih dan memberitahu kalau rumor ysng beredar itu benar. Kakashi yakin ada kebenaran yang ditutupi oleh Naruto. Apapun kebenaran itu, sudah pasti bukanlah semua hal sederhana. Makanya, Naruto rela meninggalkan karirnya seperti ini.

Naruto melangkah keluar ruangan CEO. Langkah Naruto terdengar pasti, namun hatinya hancur. Setelah menutup pintu, Air mata Naruto menetes. Akting tegar yang dia pertahankan di hadapan Kakasih pecah. Dengan cepat dia mengusap air matanya.

Disepanjang langkah kakinya, setiap staff dan artis yang melewati Naruto, langsung memberikan tatapan ejek dan jijik

"Lihat dia, aku tidak menyangka dia seorang penggoda pria kaya. Cewe matre. Pantas saja dia terlihat dekat dengan Tuan CEO. Dia itu jablay" bisik seorang staff

Bisikan itu cukup keras hingga di dengar Naruto yang lewat

"Ih jablay lewat"

"Eww cewe matre. Kenapa dia bisa disini sih"

"Penipu penipu"

Cibiran demi cibiran Naruto dengar. Naruto tetap berjalan tegak dan memasang akting tidak peduli. Bahkan saat ada artis yang sengaja menyiram naruto dengan minuman kopi ke wajahnya pun, Naruto tetap tidak peduli.

Di luar gedung Starlight Company, Naruto mengucapkan perpisahan kepada managernya yang baru saja sampai ditempat akibat terkena macet di jalan. Managernya menahan air mata setelah mendengar Naruto keluar dan menyerahkan semua tabungan uangnya untuk membayar denda dan pinalti.

"Kak Shizune, terima kasih atas selama ini. Maaf ya kak kalau selama ini aku susah diatur" kata Naruto, berusaha tersenyum dalam kesedihannya.

Shizune langsung memeluk Naruto

"Hiks...Naruto chan...maafkan aku.. aku tidak bisa berbuat apapun...bahkan aku tidak bisa melindungimu dari siraman kopi...hiks" kata Shizune

Naruto tertawa sedih, "Lebih baik di siram kopi daripada di siram.omelannu Shizune nee san" sambil Naruto menepuk lembut punggung Shizune

Shizune melepasan pelukannya, "Naruto...kamu kok masih bisa bercanda padahal kamu lagi ditimpa musibah.."

"Aku dari dulu sudah dapet musibah. Ini tidak ada apa-apanya dbandingkan kehilangan orang tua ku 10 tahun yang lalu" kata Naruto

"Tapi Naruto Chan..."

Naruto memegang tangan Shizune, "Aku akan baik baik saja. Jangan khawatir. Kakashi pasti telah menunggumu. Temuilah dia. Aku harap kita bisa bertemu lagi"

"Aku akan mengantarmu. Tunggu sebentar di sini," kata Shizune

"Jangan. Gausah. Aku bisa naik bus. Lagi pula aku akan langsung pulang. Aku akan kembali ke rumah tanteku. Nee san sudah bukan managerku lagi juga," tolak lembut Naruto

"Tapi Naruto, semua orang tau beritamu. Disini saja kamu disiram kopi, bagaimana nanti ada yang mencelakakanmu? Lagipula bajumu kotor..." kata Shizune khawatir

"Nee san, kamu lupa? Aku ini pintar berkelahi. Kalau ada yang macem macem, akan ku smackdown dia! Lagipula, polisi masih ada kok. Jadi, nee san tenang ya. Hihi" kata Naruto sambil nyengir khasnya

Namun...

Naruto salah.

Diperjalanan pulang, Naruto di kejar oleh banyak orang. Naruto dilempar telur busuk. Naruto di dorong sampai lututnya berdarah. Naruto berlari, menabrak rombongan, berkelahi, saling menjambak bahkan Naruto tidak segan-segan meninju dan membanting setiap orang yang berusaha melukainya.

Naruto berhasil melarikan diri tapi dia babak belur. Lututnya berdarah. Rambutnya berantakan. Pipinya terbeset kuku dan lecet. Tubuhnya bau busuk. Sampai tasnya rusak dan bajunya robek.

Naruto menghela nafas

"Hari yang melelahkan" kata Naruto

Dia tidak bisa pulang. Rumahnya dikepung massal. Menginap di hotel akan memperparah. Jadi Naruto mengumpat di gang kecil samping tong sampah.

Naruto menatap kosong di tembok depan matanya.

Air mata Naruto menetes.

Ringggg

Managernya menelpon Naruto.

"Naruto!!! Apa kamu baik baik saja??!! Kamu dimana sekarang??! Rumahmu dikepung!!"

"Nee san...aku..." lirih Naruto

TBC

Red StringOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz