Shizune menemukan Naruto di gang kecil samping pertokoan. Naruto duduk di samping tempat sampah. Kakinya selonjor dan badannya bersandar di tembok. Matanya menatap kosong ke depan. Air mata mengalir begitu saja.
Naruto terlihat terpukul.
Lutut berdarah tapi Naruto tidak terlihat kesakitan
Baju blouse putihnya robek
Celana jeansnya robek
Tasnya rusak
Rambutnya berantakan
Pipinya lecet
Naruto terlihat sangat babak belur
Shizune merasa sedih. Naruto adalah wanita yang ceria dan baik hati. Ya walaupun Naruto susah diatur dan suka semaunya ketika waktunya memakai pakaian, siapapun akan ikit bersedih jika melihat Naruto saat ini.
Rumor yang beredar sudah berlangsung selama 2 hari. Semenjak Naruto mendengar rumornya yang pernah menggoda presiden direktur dalam posisi sekretaris, Naruto tidak menyangkal. Naruto hanya mengatakan kalau dirinya pernah dekat, tapi tidak pernah mengakui kalau dia memang benar-benar menggoda presdir itu atau tidak.
Shizune dan Kakashi sudah berusaha membuat Naruto buka suara. Namun, Naruto tetap memilih diam. Semua reporter dan paparazi terus menggali dalam skandalnya. Shizune yang hanya menjadi manager hanya bisa mengikuti perintah Kakashi. Jika Naruto tidak mau buka suara, maka Shizune tidak diizinkan mengatakan apapun.
Shizune ingat pertamakali menjadi manager Naruto. Naruto sangat berjuang keras. Mulai dari latihan akting dan menyanyi, menari, sampai perawatan intensive kulitnya. Naruto bahkan tetap latihan persiapan debutnya dalam keadaan sakit.
Saat itu Naruto sering kali membuat kesalahan menari. Tubuhnya tidak lentur. Naruto pernah mendapat caci maki karena
buruknya tarian Naruto. Di waktu perjuangannya, Naruto tidak pernah mengeluh ke Shizune. Naruto terus ternyum semangat seperti orang bodoh.
Shizune mengingat itu semua membuat Shizune sesak dada.
Shizune mengepalkan kedua tangannya. Menegarkan hatinya yang melihat Naruto. Perlahan, kaki Shizune mendekati Naruto.
"Naruto..." panggil lirih Shizune
Naruto menengok. Tanpa mengatakan apapun, Naruto berdiri. Naruto oleng saat berdiri. Untung saja Shizune menahan Naruto, sehingga Naruto tidak jatuh ke tanah.
"Maaf Naruto..." kata Shizune
"Kenapa minta maaf? Nee san tidak salah kok. Aku yang terlalu percaya diri. Haha...aku kira hanya 10 orang, taunya lebih dari 10 orang...bahkan mereka mengenakan senjata tajam" kata Naruto. Nadanya datar. Matanya menatap ke bawah.
"Senjata?? Keterlaluan!! Apa kamu ingat wajahnya? Katakan padaku Naruto! Akan kuseret dia ke penjara atas aksi perencanaan pembunuhan!. Astaga. Apa yang dia pikirkan!" Kesal Shizune
"Nee san, aku minta maaf telah merepotkanmu. Aku tidak tau lagi harus kemana. Rumahku dikepung. Kalau aku ke hotel, aku pasti dikeroyok lagi. Aku bisa mati dikeroyok. Aku akan membalas kebaikanmu, jadi maukah nee san membantuku? Aku tidak akan lama. Aku akan pulang besok. Tiketnya sudah kupesan kemarin," lirih Naruto
Shizune semakin sedih. Shizune ingat kalau Naruto kehilangan kedua orang tuanya saat masih duduk di kelas 3 SMA. Naruto harus keluar sekolah karena tidak sanggup membayar biaya sekolah. Tantenya tidak mempunyai penghasilan ysng tinggi. Bisnis tantenya hanya bisnis kecil dan jarang diminati banyak orang. Lebih buruk lagi, adik Naruto masih berumur 3 bulan. Jadi Naruto harus berhenti dan bekerja untuk membantu tantenya memenuhi biaya hidup.

YOU ARE READING
Red String
FanfictionKisah romantis kehidupan Naruto dan Sasuke yang dimana takdir mereka telah diikat oleh benang merah. ***genshin impact fanfinction **** sasufemnaru ***semua tokoh milik genshin impact dan masas