Sasuke melempar tubuhnya ke kasur. Sasuke telah membersihkan kamarnya dan mencuci langsung bajunya yang kena muntahan Naruto. Sasuke juga telah meletakan Naruto di kasur kamar Naruto sendiri. Satu hal ke hal lain membuat tubuh Sasuke remuk.
"Naruto teme...!" gumam kesal Sasuke sambil melihat langit-langit kamarnya. Tanda segitiga siku-siku bertaburan di wajahnya.
Meskipun tubuh Sasuke lelah karena harus bersih-bersih di malam hari, tetap membuat Sasuke terbayang ciumannya tadi. Sasuke masih bisa merasakan jejak rasa bibir Naruto. Bibirnya kenyal dan lembut. Desahan Naruto terdengar indah dikala Sasuke terus menghisap lidah dan bibir Naruto. Apalagi pinggang Naruto langsung dan pas dalam pelukannya. Rambutnya juga terasa lembut saat Sasuke menyelipkan jarinya di antara rambut Naruto
"Ugh...sial!" gumam Sasuke
Dia melihat juniornya bangkit. Celananya terasa sesak dan Sasuke ingin melepaskan juniornya yang sudah bangun. Membayangkan Naruto seperti itu membuat Sasuke birahi. Dia ingin menyentuh Naruto dan merasakan lebih kulit Naruto.
Sasuke bangkit duduk. Wajahnya kesal terhadap dirinya sendiri. "Bagaimana bisa aku seperti ini....sialan..!" gumam kesal Sasuke
Sasuke tau kalau dia tidak akan bisa tidur kalau tidak melepaskan juniornya. Mau tidak mau, dengan keadaan super terpaksa Sasuke pergi ke kamar mandi.
.
.
.
Keesokan paginya...
Naruto perlahan membuka matanya. Dia merasa matanya berat dan bengkak. Saat dia mencoba mengangkat badannya, kepala Naruto merasa pusing 7 keliling. Naruto memegangi kepalanya. Bukan hanya pusing, kepala Naruto juga terasa sakit. Kemudian dia duduk bersandar di Headboard kasurnya. Kepala Naruto di tengok ke samping. Aether sudah tidak ada di sampingnya
Saat matanya melihat jam setengah 11, mata Naruto langsung melebar.
"Ya Ampun Aether!!" Panik Naruto. Dia buru-buru melempar selimutnya dan turun dari kasur. Naruto mengeluh kesakitan saat dia lupa kalau kakinya sedang cedera dan di gypsum. Namun Naruto kembali menahan sakitnya demi meminta maaf kepada Aether yang tidak bisa berangkat sekolah.
Cklek
Seseorang masuk ke dalam kamar Naruto. Naruto pikir dia adalah adiknya. Ternyata sosok pria tampan. Sosok yang membuat Naruto mematung di tengah jalan nya yang pincang.
"Kamu sudah bangun?" Tanya lembut pria itu
Sniff sniff
"Tunggu, kamu habis minum?" Khawatir Zhongli mencium bau alkohol
"B-bagaimana kau bisa masuk, Zhongli?" Tanya Naruto terkejut, mengabaikan pertanyaan Zhongli
"Aku meminta Sasuke untuk masuk dan menjengukmu. Dia bilang kamu sadar tadi malam. Dan kapan kamu minum alkohol? Kamu baru sadar dan sudah minum alkohol? Naruto itu berbaha-"
"Kenapa kau main masuk saja tanpa seizinku?" Potong Naruto, "Kau pikir kau masih bisa melakukan apapun sesuka hatimu seperti 5 tahun yang lalu?!" Kata Naruto. Hatinya panik dan ketakutan ketika melihat Zhongli di rumahnya. Akibat perasaan hatinya itu, Naruto menjadi melampiaskan kekesalannya pada Zhongli
Zhongli sendiri hanya terdiam. Terdiam menerima omelan Naruto. Zhongli tau kalau dia pasti akan dicaci oleh Naruto. Namun dia tetap bertekad untuk menemui Naruto
"Maaf....aku tidak bermaksud untuk main masuk ke rumahmu. Aku khawatir akan kondisimu dan ingin menemanimu" kata Zhongli.
"Keluar. Keluar dari rumahku!" Usir Naruto
"Tolong dengarkan penjelasanku..." mohon Zhongli, perlahan dia mendekati Naruto dengan hati-hati
"Penjelasan apa? Kita sudah sepakat untuk tidak saling bertemu lagi! Kau sudah lupa?" Kata Naruto
YOU ARE READING
Red String
FanfictionKisah romantis kehidupan Naruto dan Sasuke yang dimana takdir mereka telah diikat oleh benang merah. ***genshin impact fanfinction **** sasufemnaru ***semua tokoh milik genshin impact dan masas
