14. Kemarahan Jeno

908 118 71
                                    


•HAPPY READING ALL•

___________________________________________________

•••••••••••••••••••••••••••••••
••••••••••••••••••••••••
••••••••••••••••••
•••••••••••••
•••••••••
••••••
•••

🌈🐹🌱-------------------🌈🐹🌱


Renjun sudah sampai di Rumah sakit  Stefano Hospital, Rumah sakit nya  keluarga Jeno. Selesai memarkirkan mobil nya, Renjun turun dari mobil

Cowok itu ingin melangkahkan kaki nya tapi terhenti “Kenapa gue ragu?”

Renjun terdiam sejenak, ia menghela nafas dan memilih berjalan menuju taman rumah sakit

Di sisi lain Jeno berjalan menemui Marvin yang berada di bagian administrasi, sudah pasti ia mengurus pembayaran rumah sakit Jisung

Jeno menepuk pundak Marvin “Ayah”

“Ngagetin aja!, kenapa?” tanya Marvin

“Ayah ngapain di sini?”

“Ngegodain Janda!” jawab Marvin asal

“Suster Dina udah punya suami Btw ”  jawab Jeno

Suster yang ada di hadapan mereka tersenyum-senyum, seperti nya ia salting

“Ayah juga tau!” dengus Marvin

“Kan Jeno udah bilang, kalo di rumah sakit ini, selagi keluarga kita yang di rawat di sini mau ayah atau Bunda gak usah bayar. Ini rumah sakit milik kita bersama ayah, kan Abi udah bilang gitu ” Jelas Jeno

“Ia tau, tapi ayah gak enak sama Abi kamu”

“Gak Papa Ayah. Suster, Nanti biaya rumah sakit nya Haechan Sama Jisung biar rumah sakit yang tanggung ya” ucap Jeno pada Suster Dina yang langsung di balas anggukan

“Ayah, Jeno mau ke Taman dulu ya mau nyari angin ”

“Inget, angin rumah sakit gak sehat” balas Marvin bercanda

“Biarin lah, yang penting ketemu sama yang bening-bening”

“Hantu yang ada” Marvin terkekeh

________________

Jeno sudah berada di Taman rumah sakit, ia merogoh saku celana nya untuk mengambil HP guna menelpon seseorang

Pangilan terhubung

“Dimana?” tanya Jeno dingin

Orang yang berada di sebrang sana tersentak kaget karna mendengar nada bicara Jeno yang baru kali ini terdengar sangat dingin pada nya 

“Gue di taman Rumah sakit” Jawab Renjun

Tut

Jeno menutup panggilan telepon nya secara sepihak, ia mengepalkan kedua tangan nya. Memasukan HP nya ke saku celana Jeno berjalan mencari keberadaan Renjun

______

Renjun lagi-lagi menghela nafas nya saat Jeno mematikan panggilan telepon

“Gue gak egois kan?” Renjun menatap kertas di tangan nya

Jeno datang langsung mengambil kertas di tangan Renjun dengan cepat membuat cowok itu kaget dan langsung berdiri

“Lo apa apaan sih?!!” bentak Renjun tak Terima

7 BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang