•HAPPY READING ALL•
___________________________________________________
•••••••••••••••••••••••••••••••
••••••••••••••••••••••••
••••••••••••••••••
•••••••••••••
•••••••••
••••••
•••
•
🌈🐹🌱-------------------🌈🐹🌱
“Jen lo kenapa harus gini sih Jen..” lirih Renjun sambil memukul setir mobil nya.
“Andai gue tau tadi pertemuan terakhir gue sama dia, gue gak akan biarin dia pergi kerumah Jisung sendiri...” ucap Jaemin sambil menghapus Air mata nya.
“Si anying!, gue belum minta maaf sama Jeno...gue banyak dosa sama dia hiks...padahal lo masih jomblo abadi Jen, ngapa udah pergi aja..” lirih Haechan menangis sambil emosi.
Bugh!
Renjun berkali-kali kembali memukul setir mobil, ia kalut.
“Udah Ren,Hiks..lo fokus nyetir aja biar kita sampai kerumah Jisung dengan selamat.. Entar kita kecelakaan terus ikutan mati juga kayak tu bocah..gue masih punya masa depan Ren, gue pengen nikah, pengen punya bini cantik dan seksi, pengen punya anak yang gemoy, pengen punya cu-”
“Diem Na!, ini bukan waktu nya buat mikirin itu bege..orang lagi sedih Juga!” potong Haechan.
“Bacot lo pada!” Renjun menambah kecepatan mobil nya.
_________________________
Tak lama mobil Renjun yang juga di tumpangi Jaemin dan Haechan sampai di rumah Jisung. Renjun memberhentikan mobil nya di depan pagar yang masih di tutup, ia membunyikan klakson.
“Eh buset, sabar napa,” Pak Jono, satpam yang berjaga di pos langsung berjalan membukakan pagar dengan nyawa yang belum terkumpul seutuh nya.
“Hoam, silahkan masuk”, Pak Jono membungkukkan badan nya saat mobil Renjun sudah masuk.
Renjun membuka kaca mobil nya
“Pak apa benar Jeno....meninggal?”, tanya Renjun pelan
“Hah? Apa Den?.Oh iya Den Jeno udah meninggal, Jenazah nya udah ada di dalem” ucap Pak Jono sambil mengucek mata nya.
Deg..
“Ma-Makasih Pak”, Renjun menjalankan mobil nya dengan jantung yang berdetak tak karuan.
_____________
Mereka bertiga sudah berdiri di depan pintu Rumah Brawijaya yang masih tertutup rapat. Dengan tangan yang gemetar, Renjun menekankan Bel.
Pintu terbuka menampilkan Jisung dengan wajah sebab nya langsung berhamburan kepelukan Renjun.
“Abang huwaaa, Hiks...” Renjun memeluk Jisung erat.
“Jie...ini...gak bener kan?” tanya Jaemin sangat pelan.
“Jeno gak beneran..meninggalkan?” tanya Haechan juga.
“Hiks, beneran abang. Jie gak bo'ong” Jisung melepas pelukan nya
“Te-terus Jeno nya di mana?” Jaemin mengusap ingus nya lalu melap tangan nya di bahu Haechan. Sedangkan Haechan hanya melamun, memikirkan sesuatu.
“Kenapa gak ngerasa sedih sih?, apa karena Jeno meninggal terus harta warisan keluarga Stefano ke Gue semua, secarakan Jeno udah gak ada ” Batin Haechan tersenyum smirk.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Brothers
FanfictionMenceritakan tentang 7 saudara dengan kehidupan mereka sehari-hari yang di mana menguras, emosi, mental, dan kesabaran. Mark sebagai kakak tertua hanya bisa mengelus dada sabar dengan tingkah absurd dan berisik dari ke enam adik-adik nya, di mana m...
