[ H A P P Y R E A D I N G ]
_________________________________________
_________________________________
_________________________
_________________
__________
_____
__
“Dek..” panggil Mark pelan membuat ke enam orang itu menatap nya dengan serius.
“Kenapa bang?,” tanya Jisung takut-takut.
Mark mengalihkan pandangan nya kedepan, menatap jalanan dan kaca spion lalu mulai menjalankan mobil di jalan raya.
“Kenapa sih bang?, Jangan bikin penasaran,” sahut Haechan.
“Andai gue bisa request ke tuhan sebelum gue tercipta di dunia, gue pengen idup aman tentram tanpa punya sodara rada-rada kayak lo pada,” ucap Mark. Ke enam saudara nya itu terdiam.
Mark mengerutkan kening nya, menatap ke belakang. “Gue...salah ngomong ya?,”
“Gue cuman bercanda, jangan di masukin ke hati elah,” sahut Mark cepat karena tidak mendapatkan respon dari mereka.
“Bang...lo kalo mau ngomong kayak gitu langsung bilang aja ke emak bapak lo, kenapa mereka bikin lo. Gitu,” ucap Haechan dengan wajah serius.
Plak!.
Satu buku tulis berhasil melayang dan mendarat tepat di wajah Haechan. Sang empu mengaduh, lalu langsung menatap tajam ke arah pelaku.
“Kenapa sih Ren? Ngajak berantem lo?!,” kesal Haechan sambil memungut buku yang terjatuh di kaki nya.
“Bang Mark di bikin itu ya karna takdir!!, Gitu di suruh nanya ke mereka lagi, gak sopan banget!.” ucap Renjun menggebu-gebu.
Plak!.
“Gak usah ngegas juga dong kalo ngomong!!!,” Haechan menaikan nada bicara nya setelah melempar buku ke arah Renjun.
“LO YANG MULAI!!,” sahut Renjun.
“BUKAN GUE TAPI JISUNG!,” bela Haechan sambil menghindari lemparan buku dari Renjun.
“LAH KOK JISUNG?!!, KAN ABANG SENDIRI TADI YANG BILANG GITU!!,” Sahut Jisung tidak terima. Dan aksi lempar-lemparan buku pun terjadi.
“WOY UDAH WOYY!!,” Ucap Mark berusaha melerai dengan tangan kanan yang memegang setir mobil dan tangan kiri berusaha menghentikan aksi Renjun yang duduk di samping nya.
“YA LO TADI YANG MULAI DULUAN MASALAH AYAM!!,” Sahut Haechan sambil melempar buku ke arah Renjun.
“MASALAH AYAM NYA UDAH SELESAI, TAPI ABANG SENDIRI YANG NGELANJUTIN MASALAH LAIN!!, SALAHIN BANG MARK TUH!!,” ucap Jisung.
“LAH KOK BANG MARK??,” tanya Mark. Apa-apaan dia ikut terbawa juga.
“Terus!!, Terus aja lo berempat berantem!!,” ucap Jaemin yang sudah prustasi dan pasrah akan keributan ini.
Chenle memijat pangkal hidung nya, kepala nya mendadak pusing karena ribut nya mereka.
“LO GAK USAH NYALAHIN ORANG LAIN YA!!, GELUD SINI LO SAMA GUE,” ucap Renjun pada Haechan.
Plak!
Satu buku kembali melayang, bahkan lembaran nya mulai berjatuhan.
“AYOK SINI KALO LO BERANI!!,” Tantang Haechan dengan wajah songong nya.
“GUE BILANG UDAH!, STOP!,” Kesal Mark yang tidak di hiraukan.
“HALAH, GUE GAK TAKUT YA SAMA LO!!,” ucap Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Brothers
FanfictionMenceritakan tentang 7 saudara dengan kehidupan mereka sehari-hari yang di mana menguras, emosi, mental, dan kesabaran. Mark sebagai kakak tertua hanya bisa mengelus dada sabar dengan tingkah absurd dan berisik dari ke enam adik-adik nya, di mana m...
