Setelah itu Amagin mulai menjelaskan tentang senjata penciptaan itu
Amagin: Senjata itu adalah senjata yang ada di mitos dan aku tidak tau bahwa senjata itu memang ada dan menurut mitos yang aku baca dan aku dengar dari raja raja sebelumnya bahwa senjata itu dapat menciptakan dunia paralel dan juga senjata itu dapat membelah dimensi yang daya serangnya sangatlah luas dan serangan penebas dimensi itu tidak bisa di tahan dan di tepis bahkan di hindari saja mustahil dan gilanya lagi senjata itu tidak bisa di cabut dan jika ada seseorang yang bisa mencabutnya maka bisa dibilang dialah pencipta dunia kami karena di dalam buku kuni itu ada sebuah teka teki dan aku berhasil memecahkan teka teki itu
Rimuru: Apa isi teka teki itu?
Amagin: Isi teka teki itu seperti ini tetapi aku tidak bisa membacanya
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Apakah kamu bisa membacanya?
Rimuru: Ugh.. Tulisan ini lagi sialan, lanjutkan saja
Amagin: Baiklah, dan yang aku pernah dengar bahwa ada seseorang yang berusaha mengangkat senjata itu tetapi nahasnya dia mati sebelum menyentuh senjata itu dan itu adalah mitos tetapi aku tidak tau itu benar atau tidak tetapi hanya dialah yang membuat tulisan tulisan ini dan sejak rumor tentang kematiannya dan semua orang yang berlomba lomba mencari senjata itu dari dulu dan sekarang mereka hanya menyebutnya mitos dan kata ayahku bahwa senjata itu memang ada tetapi aku tidak pernah percaya kepadanya dan ayahku bisa membaca tulisan itu tetapi setelah dia membaca beberapa kata dia tiba tiba menjadi abu dan aku tidak tau dan aku bahkan tidak berani untuk membacanya dan aku hanya menyimpan ini karena ini adalah curian dari buku mitos itu
Rimuru: Apa kau ingat apa yang ayahmu baca?
Amagin: Tentu saja aku masih mengingatnya
Rimuru: Bisakah kau memberi tauku?
Amagin: Maaf aku tidak bisa, aku takut untuk mati
Rimuru: Sudahlah katakan saja
Amagin: Ba... Baiklah tetapi aku akan mengatakannya lewat telepati saja bagaimana?
Rimuru: Baiklah
Amagin: 'Wahai Sang Penyelamat Dunia' hanya itu saja yang aku dengar dari ayahku tetapi aku tidak tau kelanjutannya hanya itu saja yang aku ketahui
Rimuru: Begitu ya, terima kasih tapi kenapa kau duduk dengan santai dan tadi katanya panas?
Amagin baru sadar
Amagin: Ehh... Iya tapi sekarang sudah tidak panas bagaimana bisa?
Rimuru: Sebenarnya jiwamu dan tubuhmu terpisah apakah kau tidak menyadirinya itu lihatlah tubuhmu di bawah
Seketika dia melihat tubuhnya terbaring di tanah dengan banyak luka bakar diapun berteriam dan panik
Rimuru: Sudahlah santai saja sekarang kamu duduk saja sebentar lagi jiwamu akan menyatu lagi
