19.

1.2K 82 0
                                    

Partha dengan gelisah ingin mendekat pada Kavita yang duduk belajar santai, dia sungguh tidak bisa mengerti dengan otak orang pintar satu ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Partha dengan gelisah ingin mendekat pada Kavita yang duduk belajar santai, dia sungguh tidak bisa mengerti dengan otak orang pintar satu ini. Setiap hari dia habiskan untuk belajar, main, terlihat santai-santai aja tapi gimana caranya dia bisa pintar? Mendapat beasiswa, menjadi anak kesayangan para guru.

Laki-laki ini terperanjat saat Kavita mendongak ke arahnya, ia berdeham pelan lalu dengan gaya kerennya mendekat pada Kavita yang sudah melihatnya. "Santai, cuma hari ini aja." Ujarnya pada diri sendiri.

"Langsung aja aku buru-buru, kamu nggak ngerti kisi-kisi mata pelajaran apa? Coba kamu lingkari soal itu, nanti aku bantu." Kata Kavita dengan serius, ia membalik kertas-kertas yang dibawa oleh Partha.
"Waktunya aku kasih 20 menit, cukup 'kan?"

Laki-laki itu mengangguk mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Kavita, ia tiba-tiba serius karena gadis di depannya juga serius. Ia melirik sekilas Kavita dan ketahuan oleh gadis itu.

"Ada apa lagi?"

"Nggak ada!" Partha menggeleng cepat, dia dengan segera mengerjakan semua soal yang di berikan oleh sekolah sebagai kisi-kisi.

Kavita melirik sekilas laki-laki yang pertama kali mengikuti perintahnya itu, ia beberapa kali memberi tahu bagian yang salah saat Partha kerjakan. Ia sudah tidak tahan, pantas saja laki-laki itu sering mendapat nilai kecil. Ternyata dia hampir tidak bisa semuanya.

"Kamu selama ini ngapain apa sih?" Rengek Kavita saat mengajari laki-laki yang menatapnya dengan wajah polos.

"Ya... Belajar."

"Kalau belajar, kamu pasti bisa jawab ini Partha. Astaga.. aku jadi mau berhenti ngajarin kamu." Kavita melihat wajah Partha yang sedikit berubah, "Tapi! Demi teman baru aku ini, aku mau bantuin kamu belajar."

"Nanti aku traktir kamu makan." Ucap Partha malu, harga dirinya turun saat bersikap ramah pada gadis ini.

"Nggak bisa sekarang, aku harus nyari kado." Kavita sepertinya tidak sadar saat mengucapkan hal itu, karena matanya fokus pada latihan soal-soal.

"Buat apa?"

"Teman baru aku sih, dia laki-laki, menurutmu aku harus ngasi apa?" Tanya Kavita, sangat kebetulan bukan ia bertanya pada Partha yang seorang laki-laki.

"Teman laki-laki baru? Ulang tahun sekarang?" Partha sedikit berpikir, lalu tersenyum. "Kamu mau beliin aku kado kan? Nggak usah, aku jadi nggak enak."

"Tapi kadonya bukan buat kamu."

"Nggak usah kasih kado lah." Ujar Partha saat masih belum sadar, "Eh? Bukan buat aku?"

Kavita mengangguk tidak enak, "Jadi.. kamu juga ulang tahun?" Tanya Kavita saat Partha menutup wajahnya malu, ia terlalu percaya diri kalau Kavita ini tahu tentang ulang tahunnya.

Partha membuka wajahnya dengan tangan saat mendengar kalau buku dan kertas soal dikemasi, ia bingung. Partha juga berpikir, apakah dirinya melakukan kesalahan sampai waktu belajar mereka ini harus di selesaikan begitu saja.

Obsession My Junior (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang