33.

922 71 5
                                    

Kavita melepas pelukannya, ia berdiri dari duduknya dan melihat ke arah lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kavita melepas pelukannya, ia berdiri dari duduknya dan melihat ke arah lain. Gadis itu juga merasa kalau dirinya sedang diperhatikan oleh seseorang dari kejauhan, ia menatap Partha yang bingung dengan Kavita.

"Kenapa?"

Kavita menggeleng, "aku tadi ngerasa kayak ada orang di sana. Tapi mungkin aku salah lihat."

"Kalau gitu, ayo balik ke aula." Partha berjalan mendahului Kavita, ia membantu gadis itu untuk membuka pintu aula hotel.

Caca mendekat pada mereka berdua, sebelum Caca berbicara Kavita sengaja memotong ucapan gadis itu. "Aku pulang duluan boleh, Ca?"

Walau Caca terlihat ingin menahan Kavita, ia tetap tidak bisa melakukan itu. "Boleh, kamu pasti capek. Tapi kamu nggak mau nunggu yang lain?"

Kavita menggeleng lalu tersenyum, "aku sudah di sini. Cepat atau lambat, aku pasti akan bertemu dengan mereka."

Caca kembali melirik Angga maupun yang lainnya, gadis itu ingin membuat Kavita menetap sedikit lebih lama. "Kamu beneran nggak mau ketemu Daniel?"

Kavita kembali menggeleng, "lain kali aku pasti ketemu sama dia."

"Kamu yakin Kav? Dia pasti nunggu kamu banget, kalau kamu pergi gitu aja ...."

"Ca, aku yang nemuin dia sendiri nanti. Sekarang aku sudah boleh pergi?"

"Oke, tapi hati-hati ya. Suruh manajer aku yg anter kamu, nanti aku bareng sama Angga aja."

Kavita hanya mengangguk, ia segera keluar dari dalam aula setelah berpamitan. Gadis itu menghentikan langkahnya, ia melihat orang yang berdiri di depannya itu menatapnya. Karena gelap, ia tidak begitu bisa melihat wajahnya tapi Kavita tetap berjalan melewati orang tersebut.

"Sudah lama ya kak ... Kavita."

Gadis itu menoleh, ia mencoba mengingat siapa pria yang menatap dirinya dengan dalam. Mata Kavita melebar, kalau tidak salah orang di depannya adalah orang yang selama ini dirinya hindari. Ia berjalan lebih dekat pada Kavita, gadis itu sangat tidak menyangka akan bertemu dengan Daniel secepat ini.

Ia berusaha pulang lebih awal untuk menghindari Daniel, justru akan bertemu dengan pria itu lebih cepat. Sungguh tidak bisa diperkirakan. Kavita tersenyum canggung menghadapi pria di depannya.

"Kamu masih ingat sama aku Dan?"

Kavita yang berkali-kali mencari cara agar tidak di temukan oleh pria gila yang mengatakan kalau dia mencintainya, nyatanya itu adalah obsesi untuk memilikinya. Rencana yang dirinya susun juga telah hancur karena pertemuan mendadak mereka.

"Ini adalah takdir. Benar kan kak?"

Pria itu menyeringai saat melihat wajah Kavita yang mulai memucat. Dia juga sadar kalau gadis di depannya ini ingin kabur lagi darinya. Menyusun rencana di otak kecilnya.

Obsession My Junior (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang