―ten.

77 39 0
                                    

haechan melangkahkan kakinya melewati beberapa koridor, berniat menuju lapangan basket yang terletak agak jauh dari kelasnya.

hari ini ia mendapat kabar kalau seungmin akhirnya bisa bergabung untuk berlatih. maklum, ketua osis ini susah sekali untuk bisa diajak latihan sore hari.

tapi haechan dan yang lainnya sama sekali tidak mempermasalahkan hal tersebut. toh, performa seungmin saat bermain tidak usah diragukan lagi.

"lahh kirain udah pada dateng..." haechan menghentikan langkah sesampainya ia di lapangan. "abis masukin berapa puluh, yon?"

seoyeon, yang seperti biasa suka bermain sendiri sebelum tim haechan, spontan tertawa, "engga banyak, gue lagi banyak meleset hari ini."

seoyeon kemudian melempar bola ke arah haechan, dan setelah menerimanya lelaki itu melemparkannya lagi dari jarak three-point, "yes, masuk!"

tak lama setelahnya, haechan dan seoyeon bergantian untuk melempar bola ke dalam ring. jangan salah, seoyeon juga cukup jagoan untuk ukuran perempuan.

"chan, gue kepikiran ini dari tadi pagi setelah gue bangun tidur," ucap seoyeon saat tangannya tengah memegang bola. "ih anjirr asli banget rasanya―anehnya gue ngerasa seneng-seneng aja."

"apaan emang?" haechan berlari kecil untuk mendapatkan bola yang berada tak jauh dari dirinya.

"sebelumnya gue mau tanya lo dulu," seoyeon mengeluarkan ponsel dari saku bajunya. "ini... lo yang kirim?"






















| gue suka sama lo dari lama, yon
Anonymous

haechan terdiam sejenak, masalahnya ia juga lupa sudah mengirim apa ke curious cat milik seoyeon.

"chan, cuma lo yang manggil gue kayak gitu," seoyeon seperti sedang menginterogasi haechan. "beneran, nggak, lo yang ngirim?"

"demii yon gue―"

"echaann sumpah gue mimpi lo pacaran sama gue anjirrr."

haechan kembali dibuat diam setelah mendengar apa yang seoyeon katakan barusan, lalu mengusap wajahnya pelan. apa lagi ya, sekarang?

"tapi kenapa lo bilang ngerasa seneng-seneng aja???" 

"hah?" seoyeon seperti amnesia.

"emang lo-nya mau sama gue?"

seoyeon tampak berpikir sejenak, membuat haechan diam-diam degdegan.

haechan sebenarnya masih merasa labil dengan perasaannya. kalau ia ditanya apakah dirinya suka dengan sahabatnya sendiri ini, jawabannya iya.  jujur.

tapi kalau ada kesempatan untuk memacari seoyeon, haechan merasa harus mengembalikan semuanya kepada gadis itu sendiri. kalau gadis itu mau, haechan malah jadi lebih senang.

tapi kalau seandainya gadis itu tidak mau pun, setidaknya haechan jadi punya banyak waktu untuk menata hatinya, kok. haechan sih, orangnya fleksibel.






















"hei," haechan menegur pelan seoyeon yang masih belum bersuara sekitar semenit. "yon, emang lo-nya mau sama gue?"

"ya mau lah!" seoyeon sedikit berseru, membuat kedua bola mata haechan membesar―kaget. "eh?!"

mendengarnya, haechan refleks tertawa. seoyeon pun ikut tertawa setelah beberapa detik menyadari ucapannya.

ya, teman-teman. begitulah awal cerita haechan dan seoyeon yang akhirnya sama-sama melepas status jomblo untuk pertama kalinya dalam kehidupan mereka.

 begitulah awal cerita haechan dan seoyeon yang akhirnya sama-sama melepas status jomblo untuk pertama kalinya dalam kehidupan mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[#8] fanboy | lee haechan ✔Where stories live. Discover now