Chapter 3

1.1K 156 28
                                    

Junkyu merasa sangat jengah melihat Haruto di depannya kini. Menatap dirinya yang sedang berpose sexy untuk majalah nanti.

Otak Junkyu cukup pintar untuk mengetahui bahwa Haruto benar - benar mencari tahu tentang dirinya.

Junkyu menatap galak ke arah Haruto yang dibalas dengan senyuman kecil dari lelaki tampan tersebut.

"berikan aku break" ucap Junkyu.

"kenapa?" tanya sang fotografer.

"aku harus berbicara dengan seseorang terlebih dahulu" jawab Junkyu.

"kau ingin berbicara dengan kekasih tampanmu itu?" tanya Fotografer yang biasa di panggil Jihoon.

"shut up dude, dia bukan siapa - siapa" kesal Junkyu.

Jihoon tertawa melihat modelnya ini kesal.

Junkyu berjalan mendekati Haruto yang sedaritadi duduk dan melihat kegiatannya.

"ikut aku" ucap Junkyu.

Haruto mengikuti langkah kaki Junkyu yang menjauh.

Junkyu masuk ke dalam ruang gantinya dan disusul oleh Haruto. Junkyu mengunci pintu tersebut dan menatap Haruto dengan bersedekap dada.

"mau mu sebenarnya apa Haruto? Kau membuatku tidak nyaman" kesal Junkyu.

"menikmati tubuh indahmu" ucap Haruto.

Junkyu menatap Haruto dengan berang.

"aku sudah bilang padamu, aku bukan pelacur dan cari pelacur untuk memenuhi keinginanmu itu" marah Junkyu.

"calm down baby, kenapa semarah ini hm?" tanya Haruto sambil tertawa kecil.

"bisakah kau berhenti menggangguku? apa kata - kataku tempo hari tidak kau dengar jelas? Aku tidak bercinta dengan orang yang sama dua kali" kesal Junkyu.

"aku ingin menawarimu pekerjaan yang lebih menguntungkan untuk kita berdua" ucap Haruto.

"pekerjaan apa yang kau maksud? Menjadi pelacur pribadimu? Hell no sir, sebaiknya kau pergi dari sini" ucap Junkyu.

Haruto menarik Junkyu untuk duduk diatas pangkuannya. Junkyu menahan tubuhnya agar tidak memeluk Haruto.

"kenapa kau cerewet sekali hm? Aku memiliki pekerjaan yang lebih indah dibanding menjadi pelacur pribadiku, bisakah kau luangkan waktumu untuk mendengarkanku baby?" tanya Haruto sambil mengelus pelan pipi Junkyu.

Junkyu memutar bola matanya kesal.

"cepat katakan, aku tidak memiliki banyak waktu untuk meladenimu Tuan Watanabe Haruto yang terhormat" ucap Junkyu.

"jadilah kekasih kontrakku" ucap Haruto.

"APA?! KAU GILA?!" teriak Junkyu.

"sstt.. Bisakah kau jangan berteriak seperti itu dihadapanku? Aku menyukai teriakanmu, tapi itu saat kau meneriakkan namaku diranjang love" ucap Haruto dengan suara rendahnya.

Junkyu ingin bangun dari posisi duduknya dipangkuan Haruto, tapi Haruto menahan pergerakannya.

"aku tidak mau menjadi kekasih kontrakmu Haruto" tolak Junkyu.

"kau pasti akan setuju sayang, bukankah kau membutuhkan banyak uang untuk biaya kehidupanmu? Kau tidak berpikir aku tidak mencari informasi tentang latar belakangmu tuan muda Kim Junkyu, putra bungsu dari pemilik perusahaan Kim Company? Orangtuamu Jongsuk Kim dan Suzy Kim bukan? Apa aku salah?"

Haruto menyeringai melihat Junkyu yang terkejut setelah mendengar fakta yang dibeberkan Haruto.

"jangan kau pikir bahwa aku tidak tau, semua asetmu disita oleh kakakmu Yoshinori Kim, dan kau hanya disisakan apartemen yang sekarang kau bagi dengan sepupumu, kau menjadi model majalah dewasa untuk menghidupi kebutuhanmu, apa aku ada yang kurang?"

Dark GamesWhere stories live. Discover now