Chapter 5

751 92 13
                                    

Junkyu terbangun karna sinar matahari langsung menusuk matanya. Dia mengernyit sebentar, sebelum dia membalikkan badannya menghadap arah lain.

Junkyu menatap dada Haruto di depannya. Haruto masih tertidur dengan memeluk tubuhnya.

Kalau kalian berpikir mereka habis melakukan kegiatan panas, tentu saja tebakan kalian salah besar.

Junkyu juga heran, kenapa dia selama seminggu ini tinggal dengan Haruto, tapi Haruto tidak pernah melancarkan aksinya yang selalu dia jadikan bahan untuk menggoda dirinya.

Bukan Junkyu ingin melakukan hal tersebut, dia tidak semesum itu. Hanya saja, dia merasa aneh. Lebih aneh lagi, kenapa dia bisa dengan mudahnya untuk pindah tinggal disini, padahal tidak ada ketentuan di surat perjanjian mereka. Ahh Junkyu melupakan poin kedua, dimana dia akan mengikuti kemauan Haruto.

Junkyu bisa merasakan pelukan Haruto semakin erat ditubuhnya.

"kenapa melihatku seperti itu?" tanya Haruto dengan suara serak khas bangun tidur.

Junkyu bisa melihat mata Haruto terbuka dengan perlahan. Dia sedikit mengernyit melihat sinar di depannya. Sepertinya dia harus menutup jendela itu menggunakan gorden hitam tebal.

Junkyu menggeleng. Dia memejamkan matanya. Tapi belum ada semenit, dia membuka matanya lagi. Haruto baru saja mengecup keningnya.

"morning" ucap Haruto.

Sial. Kenapa mereka seperti simulasi pengantin baru? Junkyu terdiam ditempatnya. Padahal dia bukan tipe orang yang mudah salah tingkah seperti ini.

Kurang ajar memang Haruto.

"morning" ucap Junkyu. Dia mengedipkan sebelah matanya hanya untuk menggoda Haruto.

Bukan Junkyu namanya kalau tidak membalas perlakuan lawan mainnya. Dia mana mau kalah dalam permainan yang dibuat Haruto ini.

"kau ingin tidur kembali?" tanya Haruto.

Junkyu mengangguk, dia sudah menyamankan badannya dan menarik selimutnya lagi.

"kamu gak lupa hari ini kita akan bertemu dengan kedua orangtuaku?" tanya Haruto.

Junkyu mengumpat dalam hati. Kenapa dia bisa lupa?

"bisakah diundur saja? Aku tidak siap" ucap Junkyu.

"kau hanya perlu bersikap menjadi kekasih yang sangat mencintaiku, dan kita hanya perlu berpura - pura saling jatuh cinta dan membuat mereka berdua yakin" ucap Haruto.

"tetap saja, kau tau aku tidak bisa berbasa - basi seperti itu" ucap Junkyu.

"aku tidak peduli, ayo bangun" ucap Haruto.

Junkyu berdecak dengan malas. Bagaimana kehidupannya yang tenang bisa berubah menjadi malapetaka setelah mengenal Haruto.

Kalau sampai dia pihak dirugikan disini, dia akan meminta ganti rugi pada Haruto.

Junkyu turun dari ranjang Haruto dengan mata masih mengantuk. Dia merapikan tempat tidur tersebut dan keluar menuju dapur.

Haruto sedang mandi dan yang akan dilakukan Junkyu adalah membuat sarapan. Dia lapar, dan sebagai kekasih kontrak Haruto dia tidak mungkin tidak melayani Haruto selayaknya kekasih sungguhan.

Menggelikan.

Membayangkan memiliki kekasih sungguhan seperti Haruto tidak ada terlintas di benaknya. Dia lebih baik bermain bebas diluar dan bekerja menjadi model. Dibanding harus sibuk - sibuk menjadi kekasih Haruto yang gila kerja tersebut.

"kau melamunkan apa?"

Junkyu terkejut dengan suara Haruto yang berada di sebelahnya.

"enggak ada, ini sarapanmu, aku hanya menyiapkan roti dan kopi" ucap Junkyu.

Dark GamesWhere stories live. Discover now