Chapter 6

687 92 14
                                    

Junkyu menghempaskan tubuhnya di sofa ruang tamu apartemen Haruto. Wajahnya masih terlihat sangat kesal.

"mamamu benar - benar memuakkan, bagaimana bisa dia menghinaku serendah itu!" marah Junkyu.

"kau keren bisa buat dia terdiam tadi" ucap Haruto sambil memberikan Junkyu air mineral.

Junkyu meminum airnya dan menatap Haruto dengan tajam.

"kalau bukan kita sudah membuat perjanjian, aku tidak sudi berbicara dengan nyonya Watanabe yang sangat sombong tersebut" ucap Junkyu.

Dia melepas jas yang dipakainya dan ditaruh sembarangan oleh Junkyu.

"mama memang seperti itu, dia terlalu menjunjung tinggi kehormatan dan reputasi keluarga" ucap Haruto.

"aku benar - benar benci keluarga yang seperti itu, memuakkan"

Haruto menarik Junkyu agar duduk dipangkuannya. Junkyu menatap tajam Haruto. Apalagi ini?

"kau mau apa?" tanya Junkyu sinis.

"berhentilah marah - marah, kau tidak capek dari kita dimobil sampai sekarang kerjaanmu marah - marah terus" jawab Haruto sambil mengelus pipi Junkyu.

"mamamu benar - benar membuat aku kesal, bagaimana bisa aku tidak marah - marah"

Junkyu terkejut dengan serangan tiba - tiba Haruto. Haruto mengecup pelan bibir Junkyu.

"kau harus dicium agar bisa berhenti berbicara" ucap Haruto.

Junkyu mendengus. Pinggangnya ditahan oleh Haruto disaat Junkyu ingin turun dari pangkuan Haruto.

"mau kemana?" tanya Haruto.

"membuat makan siang, kau tak lapar?" tanya Junkyu.

"bagaimana kalau kau yang jadi menu makan siangku?" tanya Haruto sambil mengelus pelan pinggang Junkyu.

Junkyu terkekeh.

"simpan niatmu tuan, karna aku sangat lapar hingga tidak sanggup untuk mendesahkan namamu" ucap Junkyu sambil melepas paksa pegangan Haruto.

Haruto tertawa pelan melihat Junkyu yang berjalan ke dapur dengan wajah tertekuk dan jangan lupakan bibirnya akan manyun ke depan.

"lucu" gumam Haruto.

.
.
.

Haruto memperhatikan Junkyu yang sangat cekatan memasak makan siang. Hanya menu sederhana, tapi mampu membuat seluruh atensi Haruto sepenuhnya memperhatikan Junkyu.

Terlalu cepat untuk mengatakan dia jatuh dalam pesona Junkyu, karna bagaimanapun juga dia tidak percaya akan cinta dan apapun sebutan orang - orang diluar sana menyebutnya.

"kau tak memiliki pekerjaan lain selain memperhatikanku?" tanya Junkyu tanpa mengalihkan atensinya dari daging di depannya.

"tubuhmu sangat indah"

"Aku tau"

"jadi bagaimana kalau nanti malam aku bisa menikmati makan malam spesialku?"

Junkyu tertawa kecil mendengar pertanyaan Haruto.

"kau sangat menginginkannya?" tanya Junkyu masih dengan kesibukannya menata steak yang telah dia buat.

"menurutmu?" tanya balik Haruto dengan dengusan kecil.

Junkyu membalikkan badannya dan melipat tangannya di depan dadanya.

"Aku benci dengan laki - laki yang tidak sabaran mencicipi makan malam spesialnya, kau seperti orang tua mesum" ucap Junkyu.

Dark GamesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang