Bak sebuah cerita dizaman mesir kuno. Bak seorang bidadari dengan segala kecantikan dan segala hal yang dimilikinya. Menjadi seorang citra wanita di eranya. Menjadi idaman segala lelaki yang melihatnya. Menjadi rebutan hingga terjadi perang antar sebuah negara.
Era saat ini banyak hal yang menjadi sebuah berhala dunia. Menjadi sebuah hal yang harus dituju dan didamba hingga pada akhirnya masuk kedalam lubang pemikiran yang dampaknya tak terduga.
bahkan banyak hal yang menjadikan kita luapa akan hadirnya diri didunia untuk melakukan banyak hal. Teruntuk banyak hal yang terjadi saat ini. Seseorang lebih memilih menjilat majikannya, agar majikannya iba dan akhirnya dia bisa menggigit kapanpun yang dimau. Ketika sudah selesai memakannya. Dia akan mencari majikan baru untuk melakukan hal yang sama. Ah, aku lupa kalau saat ini berhadapan dengan penjilat yang sudah pro. Demi sebuah rasa menjilat sana sini tidak menjadi masalah. Harus menjilat bumi atau bahkan kotoran pun tidak menjadi masalah, selama sang majikan bisa ditaklukan, semuanya tidak menjadi persoalan. Toh, nantinya bisa dibersihkan dengan tanah bekas jilatan.
Sang Putri nggan berkata dan memilih diam dan membiarkan piaraannya untuk menggigit sana sini. Hingga selesai melanjutkan kembali menjilat. Ah, aku lupa tidak boleh mengatakan demikian. Karena hal tersebut sudah terbiasa dengan semuanya. Wahai Putri Dunia, setidaknya jangan turunkan jangkauan untuk bisa melihat dunia dari sisi Matahari yang terbit.
