.....SELAMAT MEMBACA.....
'Selamat.' Batin Xavier.
Sebenarnya pria itu sudah sadar. Lebih tepatnya, Xavier sadar ketika situasi yang sangat canggung. Pria itu pun memilih untuk berpura-pura tidur, Menghindari situasi itu. Di tambah, ia merasa pusing akibat minuman yang sangat jarang ia sentuh.
Memiringkan tubuhnya, kedua manik matanya pun menatap wajah Istri kecilnya. Sepertinya gadis itu kelelahan karna membopong tubuh besarnya. Xavier mengaku bersalah, ia tidak akan lagi membuat istri kecilnya menderita akibat ulahnya.
Xavier mengelus pucuk kepala Zora dan mengecup dahi Zora. Gadis itu terlihat sangat imut ketika tertidur. Setelah puas mengagumi paras Zora, pria itu pun membawa tubuh Zora kedalam pelukannya.
"Good night." Bisiknya lembut di telinga Zora.
Hari ini pengalaman pertama pria bernama Xavier itu telah di rebut oleh Zora. Pengalaman berciuman, bahkan pengalaman tidur di ranjang yang sama dengan lawan jenis.
'Rambutnya sangat wangi.'
•••
Jam sudah menunjukan pukul 1:35 ini adalah Waktu para manusia untuk beristirahat. Namun tidak dengan manusia bernama Jonathan itu, kini pria itu tengah di pusingkan dengan tumpukan kerjaannya.
Jonathan memijit pelipis, "Melelahkan." Ucapnya, tumpukan Dokumen-berkas membuat pria itu harus bergadang.
Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan bagi pria itu, jadwal yang sangat padat di tambah tidak ada hiburan ketika ia pulang.
Hiburan yang di maksud adalah keberadaan Istri kecilnya. Entah mengapa, ketika melihat Zora. Rasa lelah dan letih menghilang begitu saja. Mungkin itu adalah aura positif dari keberadaan Gadis itu.
Biasanya, bila ada Zora. Pria itu lebih memilih membawa beberapa berkas dan dokumen itu untuk di kerjakan di mansion, sambil menemani Zora menonton drama.
Tapi kini berbeda, sangat malas ketika ia pulang dan yang ia lihat malah wajah dingin madunya itu.
Cih, lebih baik ia menginap di perusahaan. Lagian di ruangan ini terdapat kamar tidur dan kamar mandi yang mewah, tentu dengan lemari yang berisi beberapa baju ganti.
Kurang apa coba? Udah mapan, tampan, masih ting ting, lagi.
Nathan menghela-nafas. "Semuanya semakin rumit." Ucapnya menerawang, entah apa itu. Namun apakah pertahanan dirinya benar-benar runtuh?
•••
Peluh keringat membanjiri pelipis Zora, terlihat gadis itu bergerak tidak nyaman.
Xavier yang terbangun terlebih dahulu memberikan tiga kecupan di wajah Zora. Kecupan yang biasa ia berikan di pagi hari.
Terlihat gadis itu terusik. Kemudian Zora melenguh terganggu akibat kelakuan Xavier.
Perlahan namun pasti matanya pun terbuka, dan hal pertama yang gadis itu lihat adalah. Xavier yang sedang menyenderkan punggungnya di heandboard, sambil menatap nya dengan lekat.
"Mimpi buruk?" Tanya nya, tanpa sadar Zora mengangguk mengiyakan.
"Mau tidur lagi?" Zora menggeleng. Gadis itu duduk sambil mengumpulkan serpihan jiwanya yang masih berkeliaran di alam mimpi.
Dirasanya sudah cukup, gadis itu pun turun dari ranjang menuju kamar mandi.
Sebelum itu Zora menatap suaminya. "Kalo Mas tidak kuat meminum Alkohol, tidak usah minum. Mas tahu tidak? Mas hampir saja di grepe-grepe oleh Wanita club! 'Mana maboknya sambil ngatain gue, dasar nyusahin'." Ucapnya dongkol, Zora sudah kelewat kesal.
Zora pun melenggos pergi. Meninggalkan Xavier yang termenung, kemudian pria itu tersenyum tipis. Apakah Istri kecilnya mengkhawatirkannya? Atau gadis itu cemburu?
Dan, bagaimana istri kecilnya itu bisa tahu bahwa dirinya berada di club? Bagaimana cara Istri kecilnya bisa masuk? Mengingat wajah yang di miliki Zora, Xavier yakin siapa pun pasti menganggap Zora sebagai anak kecil.
Ngomong-ngomong, Zora itu tidak pendek! Hanya saja, manusia di sekeliling nya yang terlalu tinggi. Dan ingat! Zora itu tidak Tepos!! Oh, kata itu sangat sensitif di telinga Zora.
"Bian." Gumam Xavier sambil mengingat. Wajahnya memerah tatkala mengingat hal yang ia lakukan kepada istri kecilnya semalam. Xavier bersyukur dirinya cepat sadar. Bila tidak....
Pasti istri kecilnya akan membencinya bila hal yang lebih terjadi. Apalagi ketika mengingat kata makian yang keluar dari mulut istri kecilnya semalam.
_B E R S A M B U N G_
I think you'd like this chapter!!
BANTU FOLLOW AKUN AUTHOR YA prenn!!
9-oktober-2022
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT ZORA
FantasySejak kecil, Zora tidak pernah percaya dengan sesuatu yang di sebut takdir. Hingga suatu hari, Gadis itu mengalami Suatu peristiwa yang sangat sulit di terima oleh akal sehatnya. Sejak itu pula, Zora percaya dengan sesuatu yang di sebut takdir itu...