.....SELAMAT MEMBACA.....
"Istri kecil? Baby girl!" Panggil Nathan ketika melihat ruangannya yang sepi dan tidak ada tanda keberadaan Istrinya disana.
Sreett..
Nathan menggeser rak bukunya. "Hah.." Pria itu menghela-nafas lega tatkala kedua netra matanya melihat istri kecil yang tengah tertidur pulas dengan jajanan ringan di sampingnya.
"Sepertinya, dia bosan menungguku."
Memang rapat kali ini membutuhkan beberapa puluh menit. Ia juga merasa letih, Entah mengapa beberapa hari ini pria itu lebih betah berada di mansion dari pada berada di perusahaan.
Nathan membuka jasnya. Setelahnya, pria itupun membaringkan diri di samping istri kecilnya seraya membawa tubuh mungil Zora kedalam dekapannya dan ikut terlelap.
Berbeda dengan Nathan. Disisi lain, Xavier tengah resah. Otaknya berisi senyuman mengejek dari Jonathan, dan itu membuatnya berhalusinasi suatu hal yang membuat dirinya bertambah kesal.
'Sabar, besok bagianku.' Batinnya menyemangati diri.
Drrtt... Drrtt.. Drrtt..
Xavier membuka ponselnya dan menjawab panggilan yang ternyata dari mamahnya itu. Xavier menutup sebelah telinganya, mengantisipasi agar telinganya tidak mengalami masalah.
"Hel..."
"DASAR ANAK TIDAK BERBAKTI, APAKAH KAU TIDAK TAHU JALAN PULANG?! BAWALAH ISTRIMU KERUMAH. MAMAH BOSAN TIDAK ADA TEMAN."
Xavier menjauhkan telingannya dari ponsel, sudah ia duga. Inilah yang akan terjadi ketika mamahnya menelpon. Memang sangat antusias dan bar-bar. Sangat mirip dengan Istri kecilnya.
"Ta...."
"MAMAH TIDAK MENERIMA PENOLAKAN. BESOK KAU HARUS MEMBAWA MENANTU MAMAH PULANG!"
...TUT...
Xavier hanya bisa menghela-nafas pasrah, pria itu akan kalah bila berhadapan dengan ibu negaranya tersebut.
"Pfftt!" Xavier yang mendengar itu menatap Mark galak.
"Ekhem" Dehemnya mengubah raut wajah. Sungguh, Mark tidak bisa menahan tawanya ketika mendengar hal itu.
•••
Zora membuka mata, Ia merasa Pinggangnya terasa berat. Kedua matanya membola tatkala melihat mahluk ciptaan tuhan yang sangat luar biasa ada di hadapannya yang sekaligus menyandang status sebagai suaminya.
'Kenapa ada manusia seganteng dia?"
Perlahan tangannya terulur menyingkirkan helaian rambut di dahi Nathan.
Nathan yang ternyata sudah bangun terlebih dahulu pun membuka matanya, bibirnya tersenyum miring. "Apakah kau sudah puas menatapku, istri kecil?" Tanyanya yang membuat Zora menegang.
Reflek gadis itu menutup matanya.
"Haha...Aku sudah tahu bahwa kau sudah terbangun." Kekehnya.
Zora membuka kelopak matanya perlahan, gadis itu tertegun mendengar pria di hadapannya itu tertawa. Ini adalah hal langka!
"Kau lapar, kan?" Tanyanya, Zora mengangguk mengiyakan.
Nathan pun mengambil ponsel dan menghubungi Asistennya. "Pesankan meja di restoran A." Titahnya dan di jawab "Baiklah" Oleh Fransh.
•••
Zora menatap hidangan di hadapannya dengan semangat. Ah, gadis itu sangat menyukai makanan laut ini.
Zorapun memakannya dengan lahap. Sementara Jonathan sibuk mengupas kulit udang untuk dirinya.
Sangat menyenangkan memanjakan istri kecilnya ini.
"Mas makan juga dong," Ucapnya, Zora mengambil udang menggunakan tangannya dan mengulurkan kepada Nathan. "Cobalah. Ini sangat enak, loh!" Ucapnya. tanpa ragu Nathan pun langsung melahapnya.
"Ternyata ini terasa lebih lezat ketika istri kecil yang menyuapi secara langsung." Ucapnya seraya tersenyum.
Deg.. Deg..
"A-aku mau ketoilet." Izinnya segera.
Sesampainya di toilet, Zora menatap pantulan dirinya di cermin. Ia menampar kedua pipinya seraya menggeleng "Gak mungkin." ucapnya.
Puk
Seorang wanita menepuk pundaknya. Zora berbalik, gadis itu pun menatap wanita cantik dihadapannya dengan bingung.
"Haii, emmm.. Kau gadis yang ada di meja 1, kan?" Zora mengangguk mengiyakan. "Bisakah kau memberi nomor kakakmu?" Ungkapnya.
Hah! Kakak? Nathan?
Zora menyernyitkan alis. "Sepertinya anda salah paham, Dia suamiku bukan kakakku." Jelas Zora.
Wanita tadi terbelalak kaget. "Ah, maaf. Saya kira dia kakakmu." Ucapnya. Terlihat wanita itu menahan malu.
Wanita itu menunduk kemudian pergi dari sana. Tadinya, wanita itu pikir, Zora adalah Adik dari pria yang mencuri perhatiannya, ternyata ia sendiri yang mempermalukan diri.
Sumpah gakpapa... Zora sudah terbiasa.
_B E R S A M B U N G_
I think you'd like this chapter!!
11-NOVEMBER-2022
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT ZORA
FantasySejak kecil, Zora tidak pernah percaya dengan sesuatu yang di sebut takdir. Hingga suatu hari, Gadis itu mengalami Suatu peristiwa yang sangat sulit di terima oleh akal sehatnya. Sejak itu pula, Zora percaya dengan sesuatu yang di sebut takdir itu...