Chapture 22

1.8K 125 23
                                    

______________________________________

Suara dering telepon rumah menyadarkan aku dari ciuman yang dalam dan lembut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara dering telepon rumah menyadarkan aku dari ciuman yang dalam dan lembut. Meninggalkan vegas yang masih setengah sadar karena dorongan pelan dariku untuk melepaskan lumatan yang dia berikan. Berjalan tanpa menoleh ke belakang lagi, tidak tahu bagaimana ekspresi vegas memandangi punggungku yang berjalan meninggalkan nya di dapur.

" Hallo.... Apakah ini keluarga dari Mongkut waonarat? "_ seseorang menyapa dari sambungan telepon.

" Ya, ini siapa? Ada perlu apa dengan papa saya? Maaf ayah saya sedang tidak di rumah hari ini. "_

" Saya tahu, Kami menemukan beliau kecelakaan di stasiun khalong khwaeng klan, propinsi chachoengsao, sekitar 50 km di timur ibu kota bangkok. dan beliau sudah tidak sadarkan diri saat kami bawa ke rumah sakit. kami minta maaf, pihak rumah sakit tidak bisa menolongnya. "_

Bergetar tangan ini, ganggang telepon yang ku pegang jatuh ke lantai sehingga menimbulkan suara yang membuat vegas berlari ke arah ku.

Badanku yang terasa sudah tidak bertenaga lagi, dan kaki tidak sanggup untuk menopang tubuh ku, aku jatuh dan terduduk di lantai dengan kedua tangan menutup kedua telingaku. " Tidak " _Itulah yang keluar dari mulutku, mematahkan semua pernyataan itu.

" Pete... " Vegas meraih bahu ku.

" Why Pete?? "_ tanya vegas lalu menarik tanganku yang menutup kedua telingaku.

" Tidak, tidak.... "_ bicara sambil menatap vegas yang membungkukkan badannya dan menatap ku heran.

" Why??? "_ tanya vegas lagi setelah menangkup kedua belah pipiku.

" mereka menipu ku, mereka pasti berbohong.. "_ suara ku yang keras dan bergetar menambah kebingungan di raut wajah vegas.

" Why pete? What did you say? Who called you? "_ wajah bingung vegas semakin menjadi.

" Aku tidak punya Siapa-siapa lagi. "_ jawab ku dengan berlinang air mata.

" Why??? Katakan padaku siapa menelpon mu.!"_

" Vegas... "_ suara yang mungkin sudah tidak terdengar lagi, suara ku terbenam ke dalam karena isak kan tangis ku yang sudah tidak bisa terkontrol lagi.

Vegas menarik ku ke dalam pelukannya, lalu meremas kepala ku lembut, seraya menekan kepala ku ke dada bidangnya. " Don't cry, please don't cry pete. "_ Suara vegas yang terdengar jelas di telingaku dan beriringan dengan suara denyut jantungnya, terus saja berdetak dan menyentuh pipi ku. Aku yang sudah tidak berdaya lagi begitu lemas dalam dekapan Vegas, hanya suara tangis yang mampu aku keluarkan saat ini.

I'm so glad i meet you [ 𝗧𝗔𝗠𝗔𝗧 ]Where stories live. Discover now