27

1.2K 64 8
                                    

Hanya tersisa aku dan beberapa orang dapur yang tengah mengerjakan pekerjaannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hanya tersisa aku dan beberapa orang dapur yang tengah mengerjakan pekerjaannya. Makanan di depan ku amat terasa enak dan aku mencium aroma yang sedang berterbangan menyentuh indra penciuman ku. Tapi terasa sepi di saat hanya aku yang duduk di meja panjang ini._____ lalu dimana vegas? Aku tidak tahu, karena dia tidak memberitahu kemana dia pergi. Malam itu aku lelah dan mengantuk, tidak tahu kapan vegas keluar dari kamar mandi, kapan dia tidur, kapan dia bangun, dan kapan dia pergi.

....

Duduk di perpustakaan membuat aku sedikit tenang, tidak seperti di kelas yang membuat aku pusing dengan suara orang yang sedang bercengkrama dengan lawan bicaranya.

" Jadi kamu di sini? " Suara itu membuat aku tersentak dan dengan cepat menoleh ke arah suara tersebut.

" Arthit..... "

" Ya. Aku pikir kamu keluar dari kelas karena mau balik ke rumah. "__ sambung arthit lalu duduk di kursi yang ada di depan ku, penghalang kami hanya satu meja yang ada ditengah guna untuk menaruh buku untuk di baca dan beberapa barang.

" Tidak, hanya saja aku tidak tenang mengerjakan skripsi ku karena suara mereka membuat ku sedikit terganggu. "

";bagaimana? "_

" Apa yang gimana? " Sedikit bingung dan tidak mengerti.

" Icha apakah kamu masih merasa sedih? "

Terdiam beberapa detik, lalu aku ukir kan senyum tipis di sudut bibir. " Masih, cuma sekarang aku lebih merindukannya, aku ikhlas, walaupun terkadang masih merasakan sedih. tapi sedih yang aku rasa bukan karena meratapi kepergian mereka, hanya saja karena aku merasa kesepian"

" Baguslah. " Arthit mengangguk seraya membuka buku yang baru saja dia ambil dari dalam tas nya.

" Lalu bagaimana dengan mu? Apakah kamu tidak merindukan kenzo. ? "

Arthit menatap ku beriringan dengan senyuman tipis di bibirnya. " Ya rindu. " Tatapan itu sekarang berpindah ke buku yang sedang ia buka lembar demi lembar tanpa membacanya. " Cuma, aku masih bisa menahannya. Bayangkan dia adalah sahabat ku dari kecil. " ___ dapat aku rasakan seperti apa perasaan arthit. Aku juga merasakan hal yang sama, kehilangan sahabat yang sudah lama bersama dalam suka dan duka.

" Lalu kenapa kamu tidak datang melihat mereka pada saat itu? "

Tangan arthit yang sejak tadi bergerak membuka lembaran buku sekarang berhenti dan terdiam, dia menatap kosong ke arah buku yang ada di depannya. " Aku datang, aku tidak berani mendekat. Aku memilih untuk pergi. "

" Kenapa? "

" Aku tidak tahu, kaki ku terhenti di depan pintu utama. Aku lama terdiam, dan memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang di depan ku. Dan saat itu aku memilih untuk berbalik dan tidak menemui mereka. "

" Oke. Aku mengerti, dan aku harap kamu bi...... "

" Tapi aku menyesal, aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi. " Kata nya memotong ucapan ku. " Sejak aku tahu mereka di makam kan aku menangis dalam diam. Bahkan sampai saat ini aku belum pernah pergi melihat mereka ke pemakaman " ____Sambung arthit, kesedihan dari raut wajahnya dapat aku lihat. Aku rasa dia ingin menangis, hanya saja dia berusaha untuk menahannya.

I'm so glad i meet you [ 𝗧𝗔𝗠𝗔𝗧 ]Where stories live. Discover now