14. Unna In Perpetuum

652 94 16
                                    

4k word lebih semoga betah bacanya key😊

Happy reading guys

******

Rumah kayu dipinggir air terjun tampak sepi bukan dalam artian suara karena sesungguhnya rumah milik anthea tak pernah sedikitpun dalam kesunyian, suara air terjun selalu menjadi peribut suasana hanya saja saat ini berbeda dari beberapa hari yang lalu,
                         
Jaemin dan mark pergi 1 hari yang lalu dan setelah kepergian mereka disusul sang pemilik rumah

Seperti yang di bicarakan, anthea berusaha menghentikan peperangan dengan meminta bantuan teman lama dari bangsa yang berbeda

Walau terkesan tidak sopan dan sesungguhnya tak pantas Mengingat setiap bangsa memiliki harga dirinya masing-masing

Meminta bantuan bangsa lain sama saja merendahkan diri sendiri tapi mau bagaimana lagi, disini anthea menginginkan perdamaian maka apapun akan ia lakukan

Berharap tak ada lagi pertumpahan darah seperti kejadian yang lalu
                         
Menyisakan Yuta dan Winwin yang masih berada di rumah kayu. Mereka berjanji akan menjaga rumah tersebut, menunggu ketiganya kembali dan berharap membawa kabar yang lebih baik
                         
Winwin tengah sibuk didapur sederhana milik anthea sedangkan yuta sendiri diluar rumah, memotong kayu yang ia dapatkan dari hutan

Kayu kering yang akan digunakan untuk memasak sebab tak ada kompor, minyak apa lagi gas. Hanya menggunakan kompor tradisional Yang menggunakan kayu tapi itu tak mempersulit mereka malah menurutnya disini mereka lebih tenang

Jauh dari suara bising kendarang juga hiruk pikuk masyarakat terlebih udara disini lebih segar siapapun pasti akan menyukainya
                         
Sampai gerakan tangan yang hendak membelah kayu terhenti, kapak masih diudara seiring kepala yang menoleh menghadap suara langkah yamg mendekat lantas melompat mundur saat sebuah senjata nyaris mengenai kepalanya
                         
Makhluk bertubuh coklat dengan perawakan besar juga gigi taring yang keluar dari bilah bibir serta mata merah yang terlihat menakutkan

Troll

                      
Yuta masih menggenggam kapak di tangannya walau jujur saja ia masih dalam keadaan terkejut karena di serang mendadak tapi toh ia telah terbiasa

Ia seorang alpha sekalipun saat ini telah menurunkan takhtanya kepada generasi penerus

Kapak di tangannya di lepaskan saat melihat kawanan serigala lebih dari lima di belakang troll yang baru saja menyerang serta 3 troll lain di samping serigala total musuh ada sembilan dan ia hanya seorang diri
                         
Yuta melirik kearah rumah kayu tempat sang istri berada, ia harus berusaha menjauhkan musuh dari rumah agar sang istri tak mendapat masalah

Bagaimana pun ia mengetahui kemampuannya sendiri melawan musuh sebanyak ini di umur yang tak lagi di bilang muda, jujur saja yuta tak yakin
                         
"Apa mau kalian?"
                         
"Kami mencari mark jung"

Salah satu werewolf melakukan shifter lalu berjalan mendekat dengan bibir menyeringai

Mata tajamnya juga senyum yang saat ini terpangpang di wajahnya terlihat meremehkan yuta, seorang alpha dan ia jelas saat ini merasa tertantang juga tak terima diperlakukan rendah seperti ini seakan tak di hargai
                         
"Disini tak ada yang bernama mark jung"
                         
Serigala lain melakukan shifter lantas terkekeh
                         
"Jangan membodohi kami, jelas-jelas aroma tubuhnya memenuhi tempat ini. Tuan Nakamoto sebaiknya jangan mempersulit kami"
                         
"Ah~ kalian mengenalku"
                         
"Tak ada yang tak mengenal alpha hebat seperti mu"
                         
"Lantas kenapa ucapan kalian tak menunjukan jika kalian mengenalku?"
                         
Kembali suara kekehan meremehkan terdengar, senyum mereka masih menantang bahkan rasanya menjengkelkan

Tandem In LucemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang