15. Hamil

62.7K 3.2K 122
                                    

'Karanganku tentang kebahagiaan itu bukan tipuan, hanya sedang menunggu kenyataan giliran untuk menjadi kenyataan'

___________________

[Heppy Reading♡]

****
Warningggg⚠

Satu bulan kemudian....

Langit membuang nasi goreng yang berada didalam mulutnya. Ia memuntahkan nasi itu asal ketika nasi goreng bikinan Senja terasa asin.

"Kamu kenapa Langit? Masakan aku gak enak?"

"Lo bisa masak gak sih? Kalo gak bisa masak gak usah belaga pengen masak, buang-buang duit, tau gak?!"

"Maaf, Langit. Nanti aku buatin--"

"Gak perlu! Lo itu emang gak pernah becus, sia-sia gue keluarkan uang buat beli bahan-bahan masakan pagi ini! Sebagai hukumannya gue mau lo cari kerja lagi, duit gue udah menipis gara-gara lo!" Titah Langit Sinis.

"Ta-tapi aku cari kerja dimana?"

"Lo punya otak kan? Pikir! Kalo perlu jual aja diri lo! Apa perlu gue yang bantu jualin?" Balas Langit.

"Enggak! Aku bukan cewek murahan!"

"Yaudah, kalo gitu cari kerja. Tererah jadi apa aja, jadi pengemis sekalipun gak masalah! Gue gak mau tau, besok lo harus udah dapet kerjaan!" Titah Langit tak mau dibantah.

"Langit aku harus cari kerja dimana? Bahkan hutang aku di bar waktu lalu belum lunas. Aku--"

"Hutang lo di club waktu itu udah gue bayar, jadi lo udah gak ada hutang lagi di club itu. Sebagai gantinya, lo harus cari uang buat gue, lo harus balas budi!"

"Ta-tapi--"

"Gue bilang cari kerja, ya, cari kerja! Jangan pancing emosi gue, goblok!" Sentak Langit, pria itu melemparkan gelas kaca yang ada didekatnya asal, sehingga terdengar bunyi pecahan gelas yang cukup nyaring.

"I-iya, Langit. Aku bakal cari kerja hari ini juga!"

Langit tersenyum, ia mengelus pelan pucuk kepala Senja. "Gitu dong, nurut sama suami!"

"Tapi aku mau pinjem uang kamu boleh? Aku udah nungak SPP selama tiga bulan, aku mohon Langit!"

Senyuman Langit luntur, tangannya beralih menarik rambut gadis itu. "Gak bisa di baikin ya lo? Lo tuli sama ucapan gue tadi?! Gue bilang, kalau gue gak ada uang, tolol!" Sentak Langit, pria itu menghempaskan rambut Senja kasar.

"Lang--" Senja menghentikan ucapannya ketika merasakan sesuatu bergejolak didalam perutnya. Ia benar-benar sangat mual, kepalanya juga sedikit terasa pusing.

Segera Senja berlari menuju kamar mandi, ia memuntahkan seluruh isi perutnya kedalam closet. Namun, yang keluar hanya cairan bening saja.

"Kenapa lo?" Tanya Langit, pria itu menyenderkan badannya di tembok kamar mandi, tidak ada niatan sedikit pun untuk membantu gadis itu.

Setelah selesai, Senja membasuh mulutnya mengunakan air. Wajahnya terlihat pucat. "Kepala aku punsing, Langit. Perut aku--" Belum sempat mengucapkan ucapannya, Senja sudah lebih dulu pingsan.

Langit berdecak malas, "nyusahin!" Gumamnya kesal.

Langit mengangkat kedua bahunya tidak peduli. Pria itu sama sekali tidak menolong Senja, justru malah meninggalkan gadis itu.

LANGIT SENJA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang