47. Salah paham

39.3K 2.6K 248
                                    

"Suatu hubungan dilandasi oleh kepercayaan, jika salah satu tidak percaya oleh pasangannya, pantas bagaimana mau berjalan suatu hubungan?"
____________________

[Heppy Reading♡]

****
Warningggg⚠

Absen dulu ya....

Kalian berasal darimana?

Tau cerita ini darimana?

Pendukung sad end atau heppy end?

Typo bertebaran diman-mana!!
*
*
*

"Aku mau pisah, kalau memang kini belum boleh pisah secara resmi, untuk saat ini lebih baik kita pisah tempat tinggal."

Langit bangun dari posisi duduknya, ia menatap Senja tak mengerti. "Kamu ngomong apa sih? Aku punya salah dimana? Kalau kamu tiba-tiba seperti ini, gimana aku bisa ngerti! Sebenarnya ada apa?"

"Kamu selingkuh sama Dinda, asisten kamu! Kamu duain aku untuk kedua kalinya, Langit! Kamu beliin dia perhiasan, kamu beliin dia bunga."

"Kapan? Kapan aku beliin dia perhiasan? Kapan aku beliin dia bunga?" langit semakin tak mengerti.

"Aku lihat dengan mata kepala aku sendiri! Kamu kasih dia bunga dicafe, bahkan kemarin malam kamu beliin dia perhiasan." balas Senja.

"Astaga, Ja. Kamu salah paham! Aku gak beliin dia bunga, itu bunga dia yang beli untuk ziarah ke makam ayahnya."

"Bohong!"

"Ya ampun, aku gak bohong, sayang. Tadi itu dia nitip bunganya di aku karena mau ambil berkas."

Senja menatap curiga Langit, tangisnya sudah mereda. "Kalau memang kalian gak ada hubungan kenapa kamu beliin dia perhiasan?"

"Perhiasan apa? Kapan aku beliin dia perhiasan?"

"Aku lihat kuitansi perhiasan di meja kamu Langit!"

Langit semakin dibuat bingung. Kapan dirinya membelikan Dinda perhiasan? "Sumpah Ja, aku benar-benar gak beliin dia perhiasan."

"Tadi aku benar-benar lihat kuitansi perhiasan di meja kamu, baju kotor kamu juga bau parfum cewek, bahkan kamu buang rantang milik aku"

Langit terdiam, ia merutuki kebodohannya. Jadi rantang yang ia buang milik Senja?

Langit menatap Senja kikuk, ia jadi gelagapan sendiri. "Ja-jadi rantang itu dari kamu?"

Senja tak menjawab, wanita itu memalingkan wajahnya tak ingin menatap Langit, ia masih sesenggukan.

"Ja, aku minta maaf, aku kira rantang itu milik salah satu pegawai yang memberikan aku makanan lagi. Langit minta maaf, nyonya Senja Megantara." Langit sunguh-sungguh menyesal.

"Hati aku sakit Langit! Aku capek-capek masak untuk kamu, tapi sama kamu dibuang begitu aja." suara Senja terdengar parau, wanita itu bersiap untuk menangis kembali.

Dengan cepat Langit menarik Senja kedalam dekapannya. "Jangan nangis, Ja. Aku ngaku salah, dan tolong maafin aku. Yaudah, biar kamu gak marah, aku rela balik lagi ke cafe, aku bakal cari rantang itu, dan makan sampai abis."

LANGIT SENJA [TERBIT]Where stories live. Discover now