Bab 16 💐

52.1K 2.5K 35
                                    

🌷SELAMAT MEMBACA🌷

Berakhirlah Vania dan Oliv yang diintrogasi di dalam ruang bernuansa putih itu dengan ibu Ani yang menatap tajam ke arah Vania.

"Jelaskan Oliv," pinta Ibu Ani yang tidak lain adalah ibu kandung Oliv.

Oliv mulai menceritakan kronologi bagaimana sampai Oliv bisa menjadi seperti ini.

Wajah yang sedikit lebam dan baju yang sudah lusuh dan sedikit sobek dibagian lengannya.

Vania melotot kan matanya mendengar cerita Oliv yang sama sekali tidak benar, gadis itu telah menambahkan ceritanya agar sepenuhnya yang bersalah di sini adalah Vania.

"Anjing lo! Gue gak ada buat kaya gitu ya, lo juga salah anjing!" maki Vania tak terima.

"Diam kamu Vania, jaga ucapan mu itu!" bentak Ibu Ani.

"Kamu itu benar-benar keterlaluan, selama ini kami sebagai guru-guru masih menerima sikap kamu yang kurang ajar itu."

"Tapi kali ini, Ibu benar-benar muak, sesuai keputusan dengan kepala sekolah, kamu di keluarkan dari sekolah," jelas Ibu Ani yang sedang menahan amarahnya.

"Gak bisa gitu dong buk, selama ini aku ngebully orang-orang gak sampe dikeluarin! Jangan mentang-mentang Oliv anak ibu dong," bantah Vania tidak terima, tangannya mengepal kuat.

Yah selama ini Vania hanya menerima sangksi seperti skors selama satu minggu atau membayar denda yang ditentukan sekolah.

"Kamu hamil! Harusnya kamu tau diri Vania, kalau sampai sekolah lain tau, kamu benar-benar mencoreng nama baik sekolah!"

Kali ini salah satu guru BK yang mulai angkat bicara, ia muak melihat tingkah Vania yang sangat keterlaluan, bahkan anak itu tidak memiliki rasa hormat dan rasa sopan pada yang lebih tua.

"B-buk jangan fitnah dong," Vania masih kekeh tidak mau dikeluarkan dari sekolah, otaknya berpikir keras untuk mencari alasan yang tepat.

"Kali ini tidak ada kesempatan buat kamu Vania, pantas saja siswa-siswi yang lain mengatakan kalau kamu ini lonte."

Deg

Ucapan dari ibu guru itu berhasil membuat Vania tersentak, hingga terdiam sesaat. Walaupun sudah sering mendengar cibiran dari orang-orang, namun kali ini terasa berbeda bagi Vania.

Seakan sesuatu yang berat tertimpa di dadanya, Vania merasakan sakit hati. Seburuk itu kah sifat Vania di depan guru-guru. Sampai guru itu tega mengatakannya dengan sebutan seperti itu.

Tanpa banyak bicara, Vania langsung berdiri dan keluar dari ruang itu tanpa mendengarkan teriakan ibu Ani. Vania berlari ke belakang sekolah, ia berencana akan melompat pagar agar bisa keluar dari sekolah ini.

Asta yang sedang menunggu di depan, terkejut melihat Vania yang tiab-tiba berlari kencang ke arah belakang sekolah, Asta tidak tinggal diam, ia ikut lari mengejar istrinya itu.

"Lo gila! Lo mo kemana hah," teriak Asta marah saat berhasil menahan lengan Vania.

"Ini bukan urusan lo bangsat! Gak usah ikut campur," maki Vania berusaha melepaskan pegangan Asta pada lengannya.

"Ini juga urusan gue, karena lo sekarang udah jadi istri gue Vania!" bentak Asta, yang membuat Vania mematung.

Apakah Asta benar-benar sudah menganggapnya sebagai Istri, atau ini hanya cara agar Vania mau mendengarkannya dan menuruti ucapan pemuda itu.

***

Belum waktunya pulang sekolah namun Asta sudah meminta ijin terlebih dahulu dengan alasan membawa Vania pulang karena tidak enak badan.

Setelah perdebatan singkat di belakang sekolah, akhirnya Vania mau pulang bersama Asta lewat gerbang depan.

Sesampai di rumah, Vania langsung masuk ke kamar dan tanpa mengganti pakaian dirinya berbaring dengan menyelimuti diri menggunakan blangket.

"Van, gue mau ngomong," ucap Asta yang baru saja masuk ke dalam kamar.

"Gue lagi gak pengen ngomong, bisa nanti aja gak," ketus Vania dari dalam selimut.

Asta mengangguk diam, kemudian beranjak pergi ke balkon dan menghubungi seseorang.

Panggilan telepon Asta bersama seseorang.

"Hallo As,"

"Hallo Ndra, gimana kabar soal info loker waktu itu?"

"Aduh sorry banget As, tapi karyawan di restoran itu udah cukup. Sorry banget nih."

"Ohh gitu yaa...."

"Iyah As, tapi ada lowongan nih, buat jadi montir, lo mau ga?"

"Dimana?"

"Di jalan ***, deket apartemen lo kok, 10 menit paling nyampe dari situ."

"Tapi gue sekolah Ndra, emang bisa?"

"Kayannya bisa, soalnnya dulu temen gue juga kerja di situ pulang sekolah sampe malam sih sekitar jam sepulu malam gitu baru pulang."

"Gaji nya berapa kira-kira Ndra? Soalnya gue lagi butuh banget duitnya Ndra."

" Lo butuh berapa emang? Gue punya duit sih ini kalo cuman 5 jutaan."

"Bukan Ndra, gue cuman pengen bantu-bantu keuangan keluarga gue."

"Oalah, lumayan sih gajinnya, seminggu full kalo lo sering datang sekitar 250 ribu lah."

"Oke Ndra thanks banget lo udah mau bantuin gue."

"Siap As, kalo butuh apa-apa langsung kabarin gue aja."

"Oke Ndra sekali lagi makasih, nanti alamatnya kirim di line."

"Oke bro."

Setelah itu panggilan berakhir, Asta menatap layar ponselnya yang menampilkan foto dirinya bersama Jehan sang kekasih.

"Gue harus milih siapa, lo atau istri gue," batin Asta sambil terus menatap foto Jehan.

***

Beralih pada Martha dan suaminya yang saat ini sedang bercakap-cakap tentang hubungan rumah tangga anaknya.

"Gimana ini mas, aku gak percaya wanita itu bisa melayani Asta dengan baik. Kayanya dia anak yang mata duitan, aku takut anak kita tertekan tinggal sama wanita itu," ucap Martha mengutarakan isi hatinya pada sang suami.

Suami Martha menghela nafasnya panjang sebelum mengatakan sesuatu.

"Biar bagaimana pun Asta tetap salah, dia udah buat anak orang hamil, mau gak mau Asta harus tetap tanggung jawab. Kita sebagai orang tua hanya bisa memberi arahan supaya mereka tetap berada dijalan yang benar."

"Menurutku Asta sudah lumayan dewasa jadi, semoga saja dia bisa mempertahankan keutuhan rumah tangganya. Dan untuk wanita itu, mungkin dia butuh waktu untuk berubah, secara dia kan dulu hidupnya mewah, kita berdoa saja semoga hubungan pernikahan mereka langgeng," tambah suami Martha yang berusaha untuk tetap berpikir positif.

Martha hanya diam, benar juga yang diucapkan suaminya itu. Tetapi sebagai seorang ibu, Martha masih mengkhawatirkan tentang pasangan anaknya.

Seumur hidup itu lama, sebaiknya pilih pasangan yang bisa menemanimu dikala susah mau pun senang.

***

Follow ig💌
@asta_alxsndr
@vania.feb
@nessa.wil
@rend.i

ASTA & Bad Wife [END]Where stories live. Discover now