326 - Hero of Laios (5)

51 11 0
                                    


“Kiyoung-ssi.”

“Hyunsung-ssi!”

‘Bajingan ini …’

Sebenarnya, belum lama sejak kami berpisah, tapi rasanya aku sudah lama tidak bertemu dengannya.

Senyuman pahit mulai beredar memikirkan telah begitu menderita. Akhirnya, semuanya berjalan lancar sampai aku bisa tertawa, tapi itu berasal dari serangkaian situasi di mana aku berjalan di atas es tipis.

Aku harus berpikir aku beruntung, tidak peduli bagaimanapun. Kalau tergelincir, aku harus kabur dari Laios, atau bisa saja mati.

Kim Hyunsung, bajingan ini, pasti mengalami masa-masa sulit juga, tapi akibatnya, akulah yang harus mengatasi bahaya kematian beberapa kali.

Saat Kim Hyunsung menjaga kesehatan mentalnya, sebenarnya aku bolak-balik antara hidup dan mati.

Dia pasti sudah cukup tahu tentang itu. Sangat wajar lumayan dia menunjukkan wajah yang cukup muram.

‘Iya. Berandalan. Aku sangat sakit. Ini sangat menyakitkan. Dan juga sulit. Ini sangat sulit… Sial. Ini semua untukmu. Jadi kau bisa sedikit lebih sedih.’

Sebenarnya tidak terlalu menyakitkan, tapi rasanya aku ingin mengungkapkan kalau ini sulit karena suatu alasan.

Meski aku tidak melihat wajahnya yang tampan, dia menjadi sangat kurus, dan aku tidak tahu entah aku salah, tapi matanya jelas merah. Dia tidak menangis seperti Park Deokgu, tapi dia juga mencemaskan aku.

‘Apa dia lebih menyayangiku daripada yang aku kira?’

Faktanya, aku tidak berpikir Kim Hyunsung akan mencemaskan aku sebanyak ini.

Tentu saja, kupikir ikatan tak terlihat di antara kami telah terbangun, tapi saat aku mendengar dia menuju ke sini bersama Dialugia begitu berita hologram sihir keluar, aku cukup kaget. Dia bahkan tetap berada di depan pintu dengan Deokgu daripada mengejar musuh.

Dia memilih berdiri di sisiku daripada menyelesaikan kasusnya.

“Hyunsung-ssi. Sudah lama. Uhuk.”

Suara batuk keluar seolah batuk Jung Hayan menginfeksi diriku.

Daripada berpikir dulu dan bertindak, tubuhku lebih dulu berpura-pura sakit. Aku bahkan malu mempercayai kalau itu memang mulai menyakitkan.

Apakah mereka mengatakan manusia mengubah tubuh mereka sesuai dengan keinginan mereka? Tidak hanya terasa seperti ada yang menusuk dadaku dengan jarum, tetapi juga semakin sulit untuk bernapas.

“Apa kamu baik-baik saja?”

Seperti yang diharapkan, Kim Hyunsung mendekat dengan tergesa-gesa. Sepertinya dia berpura-pura baik-baik saja sekarang, tapi siapa pun tahu kslau dia mencemaskan aku.

Aku ingin terus tersenyum. Spek yang aku lihat dengan Mind’s Eye juga sangat bagus.

“Iya. Aku baik-baik saja, Hyunsung-ssi. Lebih penting lagi… Kau tidak harus jauh-jauh datang ke sini… ”

“Tidak. Tentu saja, itu benar untuk didahulukan. Aku sangat… aku sangat cemas. Aku senang kamu baik-baik saja, Kiyoung-ssi. Dan tubuhmu… ”

“Haha. Uhuk. Tidak apa-apa. Hyunsung-ssi, sungguh. Kudengar tubuhku pulih cukup cepat untuk disebut keajaiban. Hayan, Deokgu, dan Sora lebih menderita dariku Sungguh, uhuk. Aku baik-baik saja.”

“Apa kamu baik-baik saja?”

Dia terlihat cemas karena aku terus batuk. Aku terus mengatakan kalau aku baik-baik saja, tapi siapa pun bisa melihat kalau aku tidak.

Kiyeon [2] ✓Where stories live. Discover now