398 - Regressor Instruction Manual (4)

45 6 0
                                    


'Tidak mungkin.'

"Poin C 321,12."

-[Selesai.]

"Poin C 321,69."

-[Selesai.]

'Apa pria itu nyata?'

Aku tidak punya pilihan selain membuka mulutku saat pertempuran sedang berlangsung.

Meskipun irisku sudah bergerak secepat yang kubisa, masih sulit untuk mengikuti.

Aku sudah mencapai batasku.

Aku ingin memuji diriku sendiri atas apa yang aku lakukan sejauh ini, tapi aku tidak bisa.

Situasi perang terus berubah, dan informasi yang kuterima terus berubah.

Itu terlalu konyol.

Sungguh membingungkan melihatnya melaksanakan perintah dengan mudah yang akan sulit dicapai orang lain.

Dia sangat cepat sampai aku harus mengubah rutenya secara real-time.

'Sial.'

Masalahnya aku berpikir setiap kali aku merasa telah menyesuaikan diri dengannya, aku membuat kesalahan yang memperburuk keadaan.

Aku seharusnya tidak memasukkan wizard atau priest.

Aku tahu dia bisa bergerak sedikit lebih cepat, tapi membantu Kim Hyunsung mengikuti arus tidaklah mudah.

Ada batasan untuk terus menyuntikkannya ke posisi sekutu dan mengganti buff.

Aku entah bagaimana bisa memblokir sihir yang jatuh atau menempatkan prajurit terlebih dahulu untuk membersihkan jalan.

Aku merasa skillku tidak cukup untuk membantu.

'Bagian detailnya tidak rasional.'

Situasi di mana tipe pendukung selain buff, sihir, atau divine power yang bisa diganti tersedia untuknya sangatlah tidak mungkin.

Kupikir dia akan bergerak jauh lebih nyaman dari sekarang jika dia mendapat dukungan dari karakteristik unik dengan atribut tingkat heroik atau legendaris.

Keluaran Kim Hyunsung masih bisa ditingkatkan.

Aku cemas aku membatasi gerakannya.

Aku menyukai gagasan kalau aku membantunya, tapi kekurangan pasti terjadi saat Kim Hyunsung menerima perintahku.

"Kau bisa memperlambat. Jaga staminamu."

-[Oke.]

'Oke, ayo istirahat ...'

-[Gasp!]

-[Monster gila ini! Mati! Hentikan! Jangan biarkan dia naik!]

-[Jangan menghemat sihir dan panah. Kaliam hanya perlu menembak satu kali. Hanya satu tembakan!]

'Sudah kubilang pelan-pelan, bajingan...'

-[Diam dan tahan dia! Jangan biarkan dia naik...]

-[Ahhhhhhhhh!]

-[Ada musuh! Ada musuh!]

'Pelan-pelan, bajingan jahat ini!'

-[Apa yang dilakukan para prajurit...]

Hahahaha!!!

-[Sihir! Hentikan dengan sihir! Dengan sihir! Ahhhhhhhhh!]

"Terima kasih, Hyunsung."

-[Tidak masalah.]

'Aku menyuruhmu melambat. Kau malah semangat, sial.'

Rasanya kepalaku akan meledak hanya dengan membantu Kim Hyunsung saat bergerak dengan penuh semangat.

Kiyeon [2] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang