Mendadak Nikah 36

38.6K 2.3K 94
                                    


Hallo teman-teman, apa kabar?

Mood aku lagi nggak baik karena ada satu permasalahan yang ngedadak banget, tapi aku inget sama kalian yang nungguin aku update. Semoga suka sama part ini yaa...

Terimakasih. Maaf aku belum sempat membalas coment kalian.

Selamat membaca.













"ASTAGFIRULLAH, MATA GUE UDAH NGGAK SUCI LAGI. DIRGA? QUEENSHA? KALIAN LAGI PADA NGAPAIN? KENAPA NGGAK DI KAMAR, HAH?"

Dengan gerakan cepat Dirga bangkit dari atas tubuh Queensha, dia langsung menatap sang sahabat yang menjerit dibelakang sofa melihat mereka yang akan melakukan kegiatan panas. Untuk mereka belum sampai membuka pakaian.

Dirga langsung meloncat dari sofa ke tempat Bagas berdiri, " Kok lo nggak ketok pintu dulu sih?" kesal Dirga.

Queensha sendiri tidak berani menampakan batang hidungnya dihadapan Bagas, dia sudah terlanjur malu meski setengah mati gondok terhadap sepupunya yang muncul tiba-tiba. Perempuan itu merapihkan bajunya kembali yang sudah melorot sana sini akibat ulang sang suami, lalu menutupi wajahnya dengan bantal sofa. Dia sudah kepalang malu karena terciduk. Kenapa sih Queensha dan Dirga harus terciduk mulu. Queensha biarkan saja Dirga yang mengurus Bagas, dia enggan bertatapan muka dengan sepupunya itu.

" Udah Dirga, dari tadi gue ketok-ketok pintu tapi nggak ada yang nyaut. Gue juga udah teriak-teriak manggil nama kalian, tapi nggak ada yang denger. Gue coba dorong pintu, eh langsung kebuka. Yakin lah kalian ada di rumah makanya gue berani masuk, tapi gue nggak tahu kalau kalian lagi indehoy di sini. Takutnya juga kalian kenapa-kenapa nggak nyaut panggilan gue dari tadi."

Dirga berdecak pelan, dia mengusap wajahnya kasar menyembunyikan rasa malunya. " Ya udah terus lo mau ngapain kesini?" tanya nya.

" Dih, tumben nanyanya gitu. Oh sekarang udah nggak suka gue main ke sini." Bagas memicingkan mata, dia bersikap seolah tersinggung dengan ucapan sahabatnya.

" Bukan gitu, tapi mala mini ngertiin gue dong." Ucap Dirga geregetan pada Bagas. Dan dibalas tawa oleh sepupu istrinya itu.

" Santai aja kali, panik banget lo." Ujarnya. " Gue cuma mau ngasih ini, kacang rebus sama bajigur dari Enin." Dirga menyodorkan satu buah kantug keresek hitam pada Dirga.

Dirga mengambil keresek hitam itu dari Bagas, " Bilangin makasih sama Enin."

" Iya."

Beberapa saat mereka terdiam. Dirga sih lagi nunggu Bagas pergi dan dia akan melanjutkan kegiatan yang tertundanya itu.

" Apa lagi?" Dirga menata Bagas yang menampakan wajah tengilnya, sumpah wajah Bagas kali ini sangat menyebalkan.

" Nggak nawarin gue makan, minum, atau apa gitu?" Bagas tersenyum jail pada Dirga.

Dirga sih tahu kalau Bagas cuma mau memperlambat waktu aja, lihat aja senyuman menyebalkannya yang mina ditabok.

" Gas..." ucap Dirga dengan memberikan tatpan memohon agar dimengerti oleh Bagas.

Mendadak NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang