1). Kamis yang menyebalkan

94 51 219
                                    

P

Hai reader's
Kudanil balik lagi nih

Ⓛⓞⓥⓔ ⓑⓔⓣⓦⓔⓔⓝ ⓐⓒⓗⓘⓔⓥⓔⓜⓔⓝⓣ

🅱🆈. 🆉🅸🆈🅰🅽

 🆉🅸🆈🅰🅽

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Disubuh hari pada pukul 4 pagi pada hari guru tepatnya hari Kamis, Nadiva bangun dari ranjangnya dengan wajah cemberut.

Dia disuruh kesekolah untuk menjadi perwakilan kelasnya dalam lomba sketsa wajah pada hari guru di sekolahnya padahal seharusnya pada hari itu jadwal dia sedang menjadi pengangguran dirumahnya alias libur.

Sejujurnya dia merasa tertekan karna dia akan dikelilingi oleh orang orang yang tidak ia kenal karna waktu itu sekolah menerapkan sistem ganjil genap untuk membatasi penyebaran virus yg sedang beredar didunia yang membuatnya cuma sekolah dan libur secara bergantian seperti shift ganjil senin sekolah selasa libur, shift genap senin libur selasa sekolah.

Dia sebenarnya merupakan jadwal sif ganjil sedangkan yang dijadwalkan sekolah hari itu adalah sif genap. Ia merasa jengkel pada saat itu tapi dia terpaksa karna hanya dia harapan dikelasnya.

"Dari 32 siswa dikelas..knapa gue yang jadi perwakilan Kelas njing, emang ngga ada yang bakat ngambar kecuali gue hah, masalah kalo ada temen ngga papa, lah ini ngga ada yang gue kenal seorang pun njir, serasa jadi murid baru gue bangsat, dahlan pasrah ae lah." gumamnya di dalam kamar dengan raut wajah kesal saat sibuk mempersiapkan semua alat mengambarnya.

Lalu dia mengambil tasnya lalu turun dari lantai 2 untuk berpamitan dengan orang tuanya.

" pa, tolong anterin Diva kesekolah dong, ampir telet nih." Ucap Nadiva pada papanya meminta diantarkan kesekolah

" lah kok kamu sekolah? bukannya skarang jadwal mu jadi pengangguran berstatus pelajar ya?" Balas papanya agak heran.

"Aku jadi perwakilan Kelas buat lomba, dah ah bentar lagi telet nih."

"Oh yaudah, kamu duluan gih ke mobil."

Nadiva pun cabut ke sekolah seperti biasa diantarkan oleh papanya.

Setelah sampai digerbang sekolah dia langsung ke kelasnya, saat masuk ke kelas, Nadiva masuk bagaikan murid baru, berjalan dengan pelan sambil melihat sekeliling yang hanya dipenuhi dengan orang orang yg tidak dia kenal sama sekali walaupun sekelas.

Berjalan menuju mejanya lalu mengambil HP yang ada didalam tasnya trus memainkan HP tersebut agar dia tidak kebosanan.

"Ni kapan pulang sih, rasanya pen pulang anying, pen kabur dari sini anying, mana ngga ada yang gue kenal lagi disini, untung pake masker jadi mereka ngga bakal liat wajah gue kek apa."katanya dalam hati

Saat sedang memainkan handphone nya, tiba tiba batrai HPnya mendadak lowbat, ia segera mengambil chargeran didalam tasnya lalu mencolok chargeran tersebut ke stop kontak di kelasnya.

Karna lapar, ia menitipkan HPnya yg sedang dicharge pada teman sebelahnya walaupun dia tidak mengenal temannya tersebut.

Ia segera cabut meninggalkan kelas menuju kantin dengan buru buru Karna sudah kelaparan.

Setelah mengurusi urusan perutnya, dia kembali ke kelas, Karna HPnya masi dicharge dia memutuskan untuk tidur dimejanya tapi Karna suasana kelas yg serasa pasar, dia tidak bisa tidur lalu mengambil HP nya trus dimainkan walaupun batrai HPnya belum full.

" AAAAAAAA, RASANYA PEN TERIAK ASU SEKENCENG MUNGKIN, GUE NGGA MAU LAGI LOMBA LOMBA KEK BEGINIAN!!!.... Eh gue ngga mau juga nolak kalo disuruh lomba gini, ngga enak njir apa lagi kalo yang cuma bisa diarepin cuma gue....ANYING BANGSAT, ARGH!!!." Nadiva hanya bisa berteriak dalam hatinya sebagai pelampiasan amarahnya agar dia bisa jaga image dihadapkan orang lain.

Namun ada seseorang yang terdengar sedang tertawa kecil di belakang Nadiva yang spontan membuatnya melihat ke belakang.

"Ngapain lo ketawa ketawa sendiri kek orang stress." Ucap Nadiva pada seorang cowok yang duduk di belakang meja Nadiva.

"Hahah... Walau lu cuma teriaknya dalam hati tapi teriakan kedengeran ditelinga gue, hahah... Kasian bet nasib lu jadi perwakilan lomba sketsa wajah, hahah."

Pipi Nadiva tiba tiba memerah kerna malu namun dia agak kesal dengan ucapan cowok tersebut.

"Bacot lu anying." Nadiva pun mengeluarkan jurus jari tengah nya pada cowok tersebut lalu kembali memainkan HPnya.

"Hmhm... Imut juga rupanya kalo lagi kesel." Ucap cowok tersebut dengan suara pelan agar Nadiva tidak mendengarnya.

"ASUUUU... KOK DIA BISA DENGER TERIAKAN GUE SIH PADAHAL GUE TERIAKNYA DALAM HATI, AAAAARGH MALU GUE ANYING, AAAA DIA SIAPE SIH BANGSAT!!!" Nadiva kembali berteriak dalam hatinya sangking malunya dirinya.

~𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚋𝚞𝚗𝚐~

love between achievement Where stories live. Discover now