E=mc² :
Takdir yang menyakitkan.
Masa lalu yang gelap.
air mata yang selalu berjatuhan.
Kebanggaan yang diraih bersama.
Kenyamanan atas ketidaksempurnaan yang saling melengkapi.
Kisah cinta yang rumit tapi juga menyenangkan.
Apakah kisah cinta...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Keesokan harinya setelah pertengkaran tersebut, Killian tidak hadir ke sekolah karna lukanya yang masih sangat parah.
Hanya ada Killian seorang diri dirumah karna Nadiva pergi sekolah seperti biasa, sedangkan mama dan papanya pergi bekerja.
Karna rumah sepi, Killian mendapatkan kesempatan untuk pergi ke suatu tempat yang sangat ingin dia kunjungi.
Dia langsung mengambil kunci mobilnya lalu segera ke garasi rumah untuk mengendarai mobil pribadi miliknya, namun saat Killian sedang berjalan ke garasi mobil, tiba-tiba supir pribadi keluarganya menghalangi Killian.
"Tuan lian, kata non Nadiva kalo tuan pengen keluar pake mobil biar saya aja yg nyetir soalnya luka tuan lian masi parah, takutnya mala knapa knapa nanti dijalan" ucap pak Nato °supir pribadi keluarga killian° pada Killian.
"Kalo emang itu mau kak Nadiva ya udah, nih kuncinya, antarin lian ke makam ibu." Killian membalas sambil menyerah kunci mobilnya.
"Siap tuan"
Mereka pun cabut dari rumah buat ke makam ibu kandung Killian berada, tapi sebelumnya Killian pergi ke toko bunga untuk membeli sebatang bunga mawar biru kecil dan bunga tulip berwarna merah muda yang masih hidup untuk ditanam di samping makam ibunya.
Sesampainya di pemakaman, Killian langsung menuju tempat makam ibunya berada.
"Ibu, aku datang buat cerita sedikit ama ibu sambil melepaskan kerinduan ama ibu" ucap Killian pada sebuah makan yg bertuliskan nama Rosa Tulipshiya di batu nisan tersebut.
Yah, Rosa adalah ibu kandung Killian dan Nadiva yg meninggal saat Nadiva masih baru kelas tujuh SMP.
"Ibu, maapin Lian ya maren Lian brantem lagi, tapi niat Killian buat brantem tu buat ngelindungin kak Nadiva, aku cuma pengen ngelindungin kak Nadiva sesuai permintaan ibu waktu itu, ibu ngga usah Ngehawatirin aku ama kak Nadiva, kami dah bahagia ama keluarga baru kami, mereka sayang banget ama kami, kak Nadiva juga, sifatnya yang sekarang sama persis kek ibu, bawel ama galak tapi perhatian hehe, trus kak Nadiva dah dapet hidayah, dia mulai naksir ama orang, orang yang dia taksir pun baik kok trus pinter lagi ya hampir sama ama kak Nadiva, cowok yg dia taksir tu namanya Zyan Garendra Him, agak Chindo Chindo gitu sih mukanya,eh bentar kan emang Chindo yak lupa Lian hehe." wajah bahagia Killian tiba tiba hilang, dia teringat dengan masa lalunya saat ibunya masih hidup.
