28. KEBAHAGIAAN YANG SEDERHANA

119 16 2
                                    

Hello I'm nada

Jangan lupa untuk vote and komen

Kalian kangen aku enggak?

Hppy Reading!

28. KEBAHAGIAAN YANG SEDERHANA

Suara sirine itu terdengar membuat para murid laki-laki yang sedang tawuran tersebut mendadak berhenti seketika. Lalu tiba-tiba guyuran air menetes entah dari mana asalnya namun mampu membuat Strome panik dan segera pergi dari SMA Derlangga.

“Awas lo Langit! Masalah kita belum selesai!” ujar Arya penuh dendam.

“ADA JUGA LO YANG AWAS! DASAR CUPU LO!” ujar Opang, marah. Membuat Keanu langsung menahannya dari belakang agar Opang tidak lanjut mengejarnya.

“Sabar,” ucap Keanu membuat Opang mendengus.

“Sabar gimana Nu? Gak bisa lah! Mereka tuh udah seenaknya maen nyerang sekolah aja. Yang padahal perjanjian kita udah jelas. Gak ada penyerangan di lingkungan sekolah!” balas Opang menggebu-gebu.

“Masalah itu nanti kita bahas lagi. Yang penting semua aman?” tanya Langit pada seluruh anggotanya. Mengingat anak Strom tadi yang menyerang mereka menggunakan api.

“Aman Lang, lo santai aja. Ini juga untung lo pada masih ada di sekolahan ya,” ujar Dito pada anak-anak Thunder yang lainnya. Anak Thunder yang berada dari kalangan senior hingga junior sekalipun.

“Kalo enggak udah jadi bubur kita,” Johan menyahut membuat Bastian terkekeh mendengarnya.

“Ini air dari mana?” tanya Rival melihat ke atas lalu kesekelilingnya. Air tersebut membuat kayu api itu menjadi padam.

“Dari dalem,” sebut Keanu lalu menunjuk ke arah gerbang. Setelah itu mereka melihat ada Jiwa dan juga Dara yang keluar dari tempat peresembunyian. Dara mencibik saat Jiwa yang main langsung pergi begitu saja untuk menghampiri Langit. Meninggalkan Dara yang sibuk memegang selang air sendirian.

Jiwa melangkah dengan tergesa menghampiri Langit dengan perasaan khwatir. “Langit!! Kamu gapapa?? Ini ada yang sakit gak? Muka kamu bonyok Langit pasti sakit banget kan?? Ayo kita ke UKS aku obtain,”

Melihat respon Langit yang hanya diam saja membuat Jiwa yang mengerti langsung meraih tangan cowok itu untuk digenggam di depan semua orang. “Waktu itu kamu boleh nolak aku buat obtain kamu. Tapi sekarang enggak, luka kamu parah banget Langit.”

“Alamak manisnya…,” Opang senyum mesem-mesem mengerling pada Langit dan Jiwa. 

“Jadi lo yang ngelakuin ini, Jiw?” tanya Rival membuat Jiwa mengangguk.

“Sama gue juga enak aja! Eh Jiwa bawa nih,” Dara datang dengan selang air di tangannya lalu menyerahkannya pada Jiwa.

Jiwa tersenyum tidak enak pada Dara. “Eh iya maaf Dar makasih—”

“Bodo amat gue mau balik! Eh buat lo semua kalo mau tawuran tuh jangan di sekolah dong! Buat rusuh aja kerjaannya jadi orang.” omel Dara.

“Buseng deng galak bener Neng? Nu, lo yakin mau sama yang ini?” tanya Opang sambil berbisik pada Keanu. Namun cowok itu hanya diam memandang Dara dari tempatnya.

“Lo gak balik Dar?” tanya Langit membuat Jiwa menoleh padanya. Langit tidak menjawab pertanyaan namun malah bertanya pada Dara. Seolah-olah Langit tidak melihat keberadaan Jiwa yang ada di sampingnya.

Dara tiba-tiba saja tertawa.  “Lo denger kan Jiw? Nih cowok yang lo tolong mati-matian. Mana pernah dia ngeliat lo ada di sampingnya bahkan perduli sama lo?” ujar Dara dengan sengaja. Niatnya hanya ingin menyadarkan saja. Dara ini sifatnya keras dan juga sangat blak-blakan.

LANGITWhere stories live. Discover now