Jefrey berjalan dengan langkah yang tidak bersemangat. Wajahnya begitu masam seperti sedang kesal pada seseorang. Bahkan ia tidak mengajak Yuuka yang ada di sampingnya untuk berbicara. Padahal biasanya laki-laki itu selalu berjalan tanpa menutup mulutnya. Artinya Jefrey benar-benar sedang badmood.Mereka tiba di depan kafetaria kampus. Jefrey yang ada di belakangnya hanya berjalan mengikuti tanpa tahu tujuan. Yuuka memesan sesuatu, siapa yang tahu? Gadis itu berniat memesan minuman tanpa persetujuan calon suaminya. "Mbak, dibayar sama cowok yang dibelakang ya," ucapnya sambil mengambil minuman yang biasanya ia beli.
Kasir wanita yang masih muda itu melirik ke belakang lalu mengangguk. Setelah itu, Yuuka berlalu pergi meninggalkan tempat tersebut. Jefrey lagi-lagi membuntutinya seperti anak bebek yang tidak punya tenaga.
Belum lagi menginjakkan kakinya untuk keluar. Dia sudah dipanggil oleh seorang perempuan yang notabenenya adalah kasir di kafetaria tersebut. "Mas, tolong dibayar dulu pesanan tadi."
"Pesanan apa, Mbak?" tanyanya dengan wajah kebingungan.
"Minuman, Mas. Harganya dua puluh tujuh ribu. Tolong dibayar ya, Mas," tekan perempuan dengan apron yang dikenakannya. Kasir perempuan itu mencoba untuk sabar.
"Lho, saya gak ada pesan, Mbak."
"Pacar, Mas, bilang Masnya yang bayar."
"Saya gak punya pacar."
"Jadi gimana dong, Mas? Masa gak dibayar?" gusarnya lalu memanggil salah satu rekannya yang tak jauh dari tempatnya.
"Kenapa?" tanya rekan perempuan dengan wajah malasnya.
Kasir perempuan itu mengarahkan jari telunjuknya ke arah Jefrey berada. Hal itu membuatnya mengernyit kesal. Apa-apaan maksudnya ini? Mengapa jadi dirinya yang salah seperti ini?
"Ini lho, Mas ini gak bayar pesanannya. Kamu yang bilangin lah buat bayar," jelasnya yang diangguki oleh rekan kerjanya.
"Bayar, Mas," ucap rekan perempuan itu kepada Jefrey.
"Saya gak mesan. Ngapain saya bayar," tekannya dengan tegas. Jefrey tampaknya masih kekeuh untuk tidak membayar karena ia tidak mau dibilang dialah yang bersalah disini. Kan yang membeli bukan dia, tapi Yuuka. Memang ya, ada dendam kesumat sepertinya pada Jefrey.
"Bayar, Mas. Atau saya telepon polisi?"
"Nggak perlu panggil lagi. Saya polisi."
Kedua orang di depan Jefrey mematung serta membisu setelah mendengarkan perkataan yang terlontar dari bibir Jefrey.
"Bagaimana jadinya, Mbak, Mas?" Jefrey lagi-lagi membuat orang kebingungan.
Nah, sudah dipastikan mereka mempercayai ucapan Jefrey barusan. Padahal Jefrey hanya berniat untuk menggertak mereka berdua. Bukan hanya bermaksud untuk membohonginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece Of Love [𝐓𝐄𝐑𝐁𝐈𝐓]
RomanceTidak banyak yang Arabella Yuuka sukai. One Piece dan Matcha. Selain itu, ia juga suka ketenangan. Tetapi di suatu hari, ia tidak sengaja melihat dua laki-laki sedang berkelahi dan matanya bertemu dengan salah satu dari mereka. Yuuka tidak ingin te...