☠︎︎Bab 26: Memang suka

40 27 0
                                    

Yuuka mengambil laptopnya dari meja lalu meletakkannya di atas kasur kesayangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuuka mengambil laptopnya dari meja lalu meletakkannya di atas kasur kesayangannya. Ia merebahkan tubuhnya. Niatnya ingin menonton anime One Piece yang sudah ia lewati sebanyak 3 episode karena akhir-akhir ini jadwalnya cukup padat. Ia pun membuka laptopnya. Menikmati anime genre action adventure yang sedang booming belakangan ini.

Yuuka sudah lama mengetahui anime One Piece, bukan karena sekarang banyak yang menontonnya, entah itu karena ikut-ikutan atau cuma pansos saja, Yuuka tidak keduanya. Ia hanya penikmat saja. Kalaupun lebih, bisa dibilang ia adalah pecinta anime One Piece.

Tak peduli seberapa banyak jumlah episodenya, ia merasa kurang dan hanya bisa menunggu akhir dari ceritanya.

"Yuuka-chan, gue buat kopi, mau gue buatin juga nggak?" tanya Jefrey, sekarang berada di ambang pintu. Ia mengamati Yuuka yang berperilaku mencurigakan.

Yuuka buru-buru menutup laptopnya. Ia tahu Jefrey menyukai anime sama seperti dirinya, tetapi bila menunjukkan kesukaannya secara terang-terangan pasti akan sangat memalukan. Jadi, ia memilih untuk menyembunyikannya.

"Nggak perlu."

"Lo lagi ngoding ya? Sekalian gue bikinin aja kal--"

"Gak," tolak Yuuka dengan cepat dan tegas.

"Ngoding cape Lho. Mending ngopi aja, Yuu. Biar nggak ngantuk."

Saran dari Jefrey tidak didengarkannya. "Gue nggak suka kopi," ungkapnya dengan jujur.

"Kalo Lo ngantuk gimana dong?"

"Ya, ngantuk," jawab Yuuka seadanya dan hal itu lantas membuat Jefrey tertawa kecil.

"Buat program itu gak boleh ngantuk-ngantukan, Yuu. Nanti bisa salah ketik kode."

Yuuka memutar bola matanya malas.
"Gue tau."

"Lo tau karena Lo anak IT. Kalo gak, anggap aja sekedar info sekilas biar Lo gak lupa." Jefrey menghampirinya.

Yuuka menyembunyikan laptopnya sembari memasang wajah datar agar tidak kelihatan sedang menutupi sesuatu darinya. "Apa?" kesalnya.

"Itu ... Lo nyembunyiin apaan dah?" tanya Jefrey ingin tahu.

"Laptop. Kenapa?"

Alis Jefrey naik sebelah. "Kok disembunyiin?" sejenak ia berpikir, "jangan-jangan ... Lo lagi liat hentai ya?" todongnya asal-asalan.

Mendengar kata hentai keluar dari mulut laki-laki di hadapannya. Ia langsung menutup mulutnya cepat.

"G-gak ya!"

Yuuka terdengar gagap mengatakannya. Jefrey semakin tidak yakin dengan kata-kata yang keluar dari bibirnya. Perempuan itu terlalu mudah untuk diperkirakan tingkah lakunya. Lain lagi kalau membicarakan tentang isi pikirannya. Jefrey benar-benar kalah telak dan mengaku menyerah saja.

"Lo bohong ya?" godanya lagi.

"Gue nonton anime. Bukan hentai!"

"Hentai juga anime, baby," ujar Jefrey dengan suara deepnya. Melihatnya tersenyum miring membuat Yuuka tersentak. Apa yang akan dilakukan laki-laki ini?

"L-lo mau apa?"

Yuuka terdesak ke belakang hingga menubruk kepala tempat tidurnya yang berukuran king. Tatapan mata laki-laki itu menginterupsinya.

Begitu menggemaskan ekspresi wajah istrinya sekarang. Jefrey merasa senang. Ia mengunci pergerakan Yuuka dalam kungkungannya. Hembusan napas terdengar tidak beraturan. Apa gadis itu sedang gugup?

Sekilas ia melirik mata Yuuka sebelum akhirnya matanya terpejam dan bibirnya mendarat di bibir mungil istrinya. Yuuka terdiam. Walau tidak ada penolakan, Jefrey merasa sepertinya perempuan itu tidak nyaman.

Sebaiknya ia menghentikan perbuatannya ini. Ini sungguh menggilakan. Gadis ini selalu saja tampak menggemaskan di matanya. Menyebalkan.

"Gue nggak bakalan makan Lo kali. Jangan gugup gitu, Yuuka-chan."

Senyuman yang ditujukan untuknya membuat Yuuka sedikit tersipu. Ia tersadar ketika Jefrey melihat laptopnya dan menoleh kepadanya dengan sebuah sunggingan di bibirnya.

"Ternyata memang suka One Piece ya?" desisnya seakan tak menyangka.

"Jangan mikir yang aneh-aneh!" ketus Yuuka kesal.

"Gue nggak mikir yang aneh-aneh, Yuuka-chan. Gue cuma ngiranya Lo itu cuma mancing gue biar Lo kelihatan menarik karena suka One Piece," tatapan Jefrey begitu dalam hingga menembus relung hati istrinya, "ternyata nggak. Lo memang suka."

Yuuka membisu seribu bahasa. Apalagi dengan rangkulan dadakan yang dilakukan oleh Jefrey padanya.
"Sampai dimana nontonnya?"

"Udah selesai."

Jefrey menghela napas. Sepertinya ia kecewa, tetapi tidak masalah baginya.
"Lain kali kalo mau nonton, ajak gue ya? Biar lebih romantis gitu."

"Nggak."

"Kenapa nggak mau, Yuuka-chan? Masa nggak mau romantis-romantisan sama suami sendiri. Apalagi suaminya, seganteng gue. Sayang dong nggak digunain."

"Gue gak butuh Lo."

"Gak boleh gitu, Yuuka-chan. Seorang istri harus membutuhkan suaminya. Hukum mutlak namanya."

"Lo kira matematika apa, hukum mutlak," kesal Yuuka.

"Kalo gitu, kita kuis aja, mau nggak?" tawar Jefrey yang tiba-tiba penuh ide brilian di kepalanya.

"Kuis apaan?"

"Kuis seberapa cinta Lo sama anime One Piece. Kalo gak mau juga gak bakalan rugi," jelasnya yang sebenarnya ada maksud dibalik ucapannya.

"Gue gak takut."

Laki-laki itu menyunggingkan bibirnya. "Nice girl. Suki."

"Apa?"

"Kuisnya langsung aja."

"Oke, apa tapi?"

"Tunjukin nada dering hape Lo sekarang juga. Kalo nada deringnya opening atau ending One Piece. Maka dia pemenang," ucap Jefrey menjelaskan kuis yang akan mereka lakukan.

Yuuka mengangguk. Tanpa ragu ia memperdengarkan nada dering handphonenya. Tidak ada masalah. Nada dering miliknya berasal dari opening ke-22. Sedangkan Jefrey opening ke-23. Berbeda tipis saja. Mereka seri.

"Karena belum ada yang menang. Di babak selanjutnya, kita kuis tertulis ya, Yuu."

Yuuka hanya berdeham. Ia melirik kopi yang tidak jauh dari tempat mereka berada. "Itu kopi Lo. Nggak diminum?"

"Oh iya, gue baru ingat."

"Makanya langsung diminum."

"Oke."

☠︎︎☠︎︎☠︎︎

🍈𝙸𝚗𝚜𝚝𝚊𝚐𝚛𝚊𝚖: @𝚛𝚘𝚜𝚒𝚖𝚊𝚋𝚖𝚜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍈𝙸𝚗𝚜𝚝𝚊𝚐𝚛𝚊𝚖: @𝚛𝚘𝚜𝚒𝚖𝚊𝚋𝚖𝚜

One Piece Of Love [𝐓𝐄𝐑𝐁𝐈𝐓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang