☠︎︎Bab 41: Pantai sebelumnya

41 19 0
                                    

Yuuka berjalan menuju dispenser untuk mengambil minuman karena merasa haus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yuuka berjalan menuju dispenser untuk mengambil minuman karena merasa haus. Setelah itu ia meletakkan kembali gelasnya di atas meja dan melangkahkan kakinya ke kamar. Belum tiba tempat yang ditujunya, ia merasa tangannya ditarik dari depan. Kepalanya yang menunduk langsung menengadah menatap ke arahnya.

Itu Jeffrey. Laki-laki itu baru pulang setelah pergi entah kemana tanpa berpamitan padanya? Ia menganggap dirinya ini apa?

Yuuka yang merasa kesal pun menepisnya. Sedangkan Jeffrey masih bingung harus mengucapkan apa pada perempuan yang saat ini ada di depannya. Sekelebat kata-kata yang diucapkan Kei tadi memang berpengaruh terhadapnya. Ingin bertanya pada sang empu, tetapi ia merasa canggung. Yuuka masih marah padanya. Mungkin memang iya, dialah yang salah disini.

"Yuu ..."

Yuuka masih tak mau memandangnya. Apa sebegitu menyebalkan dirinya ini sampai tidak mau melihat ke arahnya?

"Yuu ... tadi gue liat Lo sama cowok itu lagi," Yuuka mengernyitkan dahinya, "sama yang Lo bilang selingkuhan Lo itu."

Wait, sejak kapan Yuuka mengatakan mempunyai selingkuhan?

"Gue nggak punya selingkuhan," ucap Yuuka dongkol. Sepertinya rasa kesal di hatinya masih belum mereda sejak kemarin.

"Terus kenapa Lo sama cowok itu belakangan ini? Pasti ada apa-apa kan?" tuding Jeffrey, kini berekspresi berang.

"Iya, dia memang orang spesial di hidup gue."

Penegasan Yuuka secara tak langsung membuat relung hati Jeffrey teriris. Hal itu membuatnya murka dan menarik dagunya ke atas secara paksa agar gadis itu mau menatapnya.

"Liat gue!"

Yuuka melawan. Ia tak ingin menuruti kemauan Jeffrey disaat ia masih marah pada laki-laki itu.

"Gak!" ujarnya.

"Yuuka-chan ... liat gue." Pada akhirnya Jeffrey lah yang kalah akan sikap perlawanan istrinya.

"Orang spesial di hidup Lo?"

Jeffrey terkekeh kecil. Matanya menatap ke atas. "Gue kapan ya bisa jadi orang spesial di hidup Lo?" tanyanya seperti orang gila.

Yuuka tertegun mendengar setiap kata yang keluar dari bibir laki-laki itu. Tanpa sadar ia mencoba melihat ke arah suaminya dan matanya bersitatap langsung pada Jeffrey. Ia tersentuh dengan tatapan mata lembut suaminya. Apakah Jeffrey begitu menginginkan dirinya hadir dalam hidup Yuuka? Tetapi mengapa? Bukankah pertemuan mereka baru berjalan beberapa bulan? Mengapa ia begitu cepat menerima Yuuka hadir dalam kehidupannya?

Jeffrey menghimpit tubuh Yuuka dengan pelan. Bahkan saat masing-masing mata menatap pada bibir keduanya, mereka seperti sama-sama menginginkan adanya pertemuan bibir detik ini juga.

Dada Yuuka kembang kempis tak karuan ketika matanya beralih pada sorot mata Jeffrey yang menghanyutkan. Entah mengapa ia merasa begitu ingin suaminya berbuat lebih padanya. Namun ketika Jeffrey menyentaknya. Wajahnya langsung berpaling apalagi setelah penuturan laki-laki itu.

One Piece Of Love [𝐓𝐄𝐑𝐁𝐈𝐓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang