2

104 88 43
                                    

Nanti akan ada saatnya, kamu punya seseorang yang bangga banget milikin kamu, sabar aja dulu:)-Hopeless

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nanti akan ada saatnya, kamu punya seseorang yang bangga banget milikin kamu, sabar aja dulu:)
-Hopeless

Happy Reading:)
Typo bertebaran!

***

"Lo, temennya Sekala kan?" Tebak Rere

"Yap tepat sekali." Ucap pria itu dengan senyum kecil yang mulai tampak di bibirnya.

"Kenalin, gue Darren." Lanjutnya dengan mengulurkan tangan kearah Rere

Rere membalas uluran tangan Darren dengan sedikit bersemangat. Ingatkan Rere bahwa Darren adalah orang pertama yang mengajaknya berkenalan dibangku SMA ini.

"Gue Rere." Balas Rere dengan senyum tipisnya.

"Mau balik bareng gak?" Usai berkenalan, Darren menawarkan tumpangan terhadap Rere.

"Boleh?" Tanya Rere dengan binaran dimatanya.

Darren menganggukan kepalanya sambil terkekeh kecil melihat ekspresi gadis didepannya, sebelum akhirnya menyuruh Rere untuk naik keatas motornya.

"Nih pake." Ucap Darren, sembari menyerahkan helm motor ke arah Rere yang langsung diterima oleh gadis itu.

Darren mulai melajukan motornya, meninggalkan halte bus, tanpa menyadari sepasang mata yang sedari tadi menatap tajam kearah mereka.

"Shit."

***

Motor sport hitam milik Darren berhenti tepat di depan gerbang rumah Rere. Lelaki itu mengulurkan tangannya kearah Rere, bermaksud membantu Rere.

"Thanks ya Ren." Ucap Rere, setelah berhasil turun dari motor Darren. Tak lupa juga dia mengembalikan helm yang tadi dia pakai.

Darren menganggukan kepalanya, sembari menerima helm itu. Dia mulai menyalakan kembali motor miliknya.

"Kalo gitu gue balik dulu." Pamit Darren

"Hati-hati." balas Rere, sembari melambaikan tangannya saat melihat Darren yang melajukan motornya.

Setelah melihat Darren yang mulai menjauh dari penglihatannya, Rere berbalik menuju gerbang rumah yang masih tertutup. Dia berhenti sejenak untuk menghela nafas, sebelum melanjutkan langkah kakinya.

Sepi, itulah suasana yang menggambarkan rumah Rere, saat dia mulai memasuki rumah tersebut. Netranya mengedar, mencari sang tuan rumah.

"Nona."

HOPELESS Where stories live. Discover now