"...Toy!! Woii Toy!!"
"Apasih Zoy??" balas seorang pemuda dengan cuek.
Pemuda cuek itu tengah fokus memainkan handphone nya dan hanya mengabaikan pemuda seumurannya yang sedari tadi tak henti-hentinya memanggilnya.
Mereka berdua tengah duduk di bangku taman. Dan salah seorang pemuda memanggil-manggil nama temannya tanpa khawatir orang-orang akan melihat mereka.
"Lo bener-bener yee... Gue panggil-panggil daritadi lo ga nyaut." ucap Zee dengan keras tepat di telinga Christia.
"Zoyy.. Lo rese banget dah!! Ngapain teriak di kuping gue??" balas Christian dengan kesal.
Kali ini sahabat dari Zee yaitu Christian atau Toya panggilan akrab dari Zee melakukan kontak mata dengan Zee. Karena merasa kasihan setelah melihat tampang memelas Zee, ia pun hanya menghela napas.
"Okee... Gue dengerin kali ini dan please jan teriak lagi di kuping gue. Sakit bangsat!!"
"Hahah sorry Toy. Gue janji gak rese lagi dah." kali ini senyum lebar terpampang jelas di wajah rupawan Zee.
Zee pun mulai menceritakan tentang apa yang terjadi pada Marsha beberapa hari ini pada Christian. Saat ia dan Marsha baru saja pulang dari kencan terakhir mereka. Marsha tidak mau berbicara dengannya sepatah kata pun itu.
Zee sudah mencoba berbicara dengan Marsha di sekolah, dan di rumahnya namun ia hanya diacuhkan. Zee jadi khawatir, takut ada yang salah selama kencan terakhir mereka.
Tapi seingat Zee, ia tak pernah melakukan hal buruk selama kencan. Mereka berdua terlihat bahagia menghabiskan waktu bersama dengan pergi ke taman hiburan, bahkan setelah kencan, mereka tak lupa meluapkan rasa kasih sayang dengan berpelukan dan berciuman seperti biasa.
Dan kemarin Zee masih berusaha keras untuk mengajak Marsha berbicara, tapi hasilnya tetap gagal, Marsha masih tak mau berbicara dengannya. Hal itu membuat hatinya jadi hancur dan khawatir. Kenapa kekasihnya itu memasang wajah sedih dan murung?
Apakah Marsha kembali berkelahi dengan mamanya? Yaa.. Semenjak papanya meninggal dunia, Marsha memang tak pernah akur dengan mamanya dan mereka berdua kerap adu mulut.
Zee ingin sekali gadisnya itu mencurahkan isi hatinya. Karena kebahagiaan Marsha adalah prioritasnya.
"Jadi... Marsha masih gak mau ngobrol sama lo?" tanya Christian sambil meneguk minuman kaleng yang baru ia beli di minimarket. Kali ini, ia benar-benar mendengarkan apa yang sahabatnya katakan.
"Makanya gue butuh bantuan lo Toy!" pinta Zee dengan tampang memohon.
"Tolongin gue biar dia mau ngomong sama gue Toy. Ohh..atau lo aja yang ngomong ke Marsha, gimana?"
Christian kembali menghela napasnya dengan kasar.
"Sekarang Sabtu ya?" ucap Christian sambil melihat tanggal di handphonenya, dan menoleh pada Zee lalu memutuskan untuk membantu Zee.
"Yaudahh, gue bakal bantu. Dan gue punya ide... Besok lo ikutin Marsha. Tapi, lo gak usah ngomong apa-apa sama dia."
"Hah?? O-okee! Bakal gue coba." Zee menyetujui ide sahabatnya. Dan Christian hanya menatap sahabatnya dengan tatapan iba.
####
Keesokan harinya pada hari Minggu, Christian mengajak Marsha untuk menemuinya di sebuah kafe yang menjadi langganan Zee dan Marsha. Tak lama, gadis yang ia tunggu datang.
"Hai Sha.. Udah lama gak ketemu."
"Ohh hai kak Christy. Sehat kak?" Meski terdengar seperti orang yang kurang tidur, namun ia mencoba untuk bersikap ramah dan hangat pada sahabat dari pacarnya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshots Zeesha
Fiksi PenggemarKumpulan oneshots zeesha Semoga kalian suka dan selamat membaca 👍