Chapter 3| Modus

707 91 1K
                                    

Seorang cowok dengan kaos berwarna putih dan celana boxer bergambar kartun Sofia dengan tangan yang menggendong seekor kucing berwarna orange berjalan menuruni tangga menghampiri kedua orang tuanya berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang cowok dengan kaos berwarna putih dan celana boxer bergambar kartun Sofia dengan tangan yang menggendong seekor kucing berwarna orange berjalan menuruni tangga menghampiri kedua orang tuanya berada. Kedua retina matanya melihat sosok orang tuanya yang sedang menonton tv bersama diruang tengah dengan posisi kepala Irene menyender dipundak sang suami.

“Inget umur kek!” Sindir Athan lalu mengambil duduk direngah-tengah ibu dan ayahnya duduk, hal itu tentu saja membuat Evan kesal, bagaimana tidak anak semata wayangnya itu mengganggu waktu romatisnya bersama sang istri.

“Mau papi beliin kaca segede apa? Kamu juga udah gede tapi masih pake boxer kartun, Sofia lagi, mana boxer dah buluk kek orang miskin aja gak bisa beli boxer,” jawab Evan tak kalah pedas.

“Heh papi jangan pernah hina boxer ini ya Pi, ini yuh boxer lakik!” Jawab Athan tidak terima. “Yakan Inul?” Tanya Athan pada kucing kesayangannya itu.

“Inul kamu mau ya kakek cariin babu baru yang lebih ganteng? Lebih lakik, gak jomblo,” Tanya Evan pada kucing berwarna orange yang berada digendongan Athan.

Mendengar ucapan ayahnya dengan gerakan secepat kilat Athan menjauhkan kucing kesayangannya dari Evan, “Enak aja! Jomblo? Idih seorang Athan jomblo? Impossible!” Jawab Athan memandang wajah ayahnya sinis.

“Kamu punya pacar? Kok gak pernah kamu bawa kesini?” Tanya Irene seraya mengusap surai putranya lembut.

“Ya soalnya Athan bingung mau bawa yang mana dulu,” jawab Athan kelepasan.

“Hah?!” Kaget Irene dan Evan secara bersamaan.

“Maksud kamu?” Tanya Irene mengintrogasi.

Ditempatnya Athan menggaruk tengguknya yang tidak gatal, dirinya tidak tau harus menjawab apa, ingin jujur tapi sudah bisa dipastikan dia akan dimarahi, ingin berbohong juga sudah tidak berguna. “Ya pacar Athan ada banyak,” jawab Athan berusaha santai walau hatinya gelisah.

“Wahhhh keren anak papi, berapa pacar kamu?” Tanya Evan menepuk pundak putranya.

Melihat respon ayahnya yang sama sekali tidak marah saat dirinya jujur, Athan tersenyum senang dan sangat bersemangat menjawab pertanyaan Evan tadi, “dikit sih cuma 60 aja.”

Mendengar hal itu Irene syok bukan main, apa yang putranya itu katakan, sedangkan Evan mengangguk beberapa kali sembari tersenyum, senyuman yang sangat mematikan. Dengan gerakan cepat Evan menjewer telinga putra semata wayangnya itu. “CUMA 60?! KAMU GILA?!” Bentak Evan.

“Mas,” panggil Irene tidak tega melihat Athan yang kesakitan akibat ulah suaminya itu.

“Shuttt ini urusan lakik,” jawan Evan memperingati istrinya, Irene yang takut dengan suaminya hanya bisa diam tanpa membela anaknya.

“Mamii, liat papi nih ah sakit,” Ucap Athan yang merasa telinganya perih akibat jeweran ayahnya.

“Sakit ini gak sesakit cewek yang kamu phpin Athan! Mereka anak orang loh! Awas kamu kena karma!” Ucap Evan lalu melepaskan jewerannya pada telinga Athan.

ANNOYING RELATIONSHIP Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang