prologue

734 87 3
                                    

Awan hitam berarak di langit kebiruan, menandakan jika hujan akan turun. Orang-orang tengah berduka di atas pemakaman seorang pemuda.

Kematiannya meninggalkan banyak sekali tanda tanya, terlebih kondisi mayat pemuda itu jauh dari kata utuh. Kedua bola matanya hilang, setengah wajahnya bahkan hancur. Itu membuat semua orang merasa iba dan juga ketakutan.

Satu persatu para pelayat mulai meninggalkan pemakaman, hanya tersisa enam pemuda. Mereka masih tak percaya jika kawannya itu sudah pergi meninggalkan mereka untuk selama-lamanya. Rasanya seperti mimpi yang tak pernah mereka inginkan.

"Kumohon kamu tenang di sana, maafkan aku karena tak bisa menjagamu dengan baik, aku menyesal saat itu mengizinkanmu untuk pergi sendirian. Jujur, jika waktu bisa diputar, mungkin aku tak akan kehilanganmu dan kamu masih ada bersama kami.. ini salahku."

Yunho mengucapkan permintaan maaf kepada mendiang sahabatnya. Kedua kantung matanya sembab karena menangisi sahabat yang sudah menemaninya sejak kecil.

Lima pemuda lainnya hanya bisa menunduk, tidak tahu harus berkata apa. Mereka juga merasa kehilangan, sangat.

Satu tetes air dari langit turun, bersamaan dengan air mata Yunho yang jatuh dari pelupuk matanya. Teman-temannya yang lain mengajak Yunho untuk pergi dari sana-mau tidak mau ia harus menuruti kata mereka.

"Mungkin ini pertemuan terakhir kita, tenang di sana, aku janji akan sering kemari dan menemukan pelakunya. Sampai jumpa lagi, Jongho.."

Mereka semua pergi, meninggalkan kuburan Jongho yang mulai dibasahi oleh air hujan.

Mereka tidak menyadari sesuatu, di ujung pohon sana, ada seseorang yang sedari tadi memperhatikan mereka.

"Mereka semua bodoh."



:



"Tinggalkan dan datanglah kemari.
Kau akan tau sesuatu
tentang keburukannya."


-

start : 25/12/22
end : 23/03/23

© zxooxz

highway to hellWhere stories live. Discover now