─ 06 ʿ

173 64 7
                                    

Yunho meraih sebuah buku dengan sampul berwarna hitam yang tergeletak di meja belajarnya. Buku milik Jongho yang ia ambil tadi malam.

Jari Yunho mulai membuka halaman pertama dan terus membalikkan halaman-halaman seterusnya.

Tidak ada yang aneh di sana, hanya catatan harian biasa yang pendek dengan sedikit keluhan di akhir paragrafnya. Bahkan sebagian halamannya kosong tidak tersentuh.

Yunho membuka lebar buku itu, sampul depan dan sampul belakangnya ia pegang di kedua sisi—Yunho mengangkatnya ke atas dan menggoyakan buku itu, berharap jika ada sesuatu yang terselip di sana.

Dan benar, ada sebuah kertas yang dilipat terjatuh. Lantas pemuda itu langsung mengambil dan membukanya.

Alisnya menukik, kertas itu berisi coretan sketsa dengan gambar yang tidak asing baginya.

"All seing eye.."

Dan di bawahnya tertulis sesuatu,

'Terpujilah setan.'

Yunho tidak mengerti. Ia tidak tau—apakah Jongho menggambarnya karena tidak ada kerjaan atau memang sengaja Jongho gambar.

Yunho menutup buku itu dan meletakannya kembali dengan penuh kekecewaan. Yunho membaringkan badannya di atas ranjang, ia kira akan menemukan sesuatu dibuku Jongho, mengingat jika temannya itu selalu membawanya kemana pun.

Percuma saja.

ting!

Sebuah notifikasi masuk ke dalam ponsel Yunho, ia lantas mengambil ponselnya dan melihat isi notifikasi yang baru saja masuk.

unknown
: jangan percaya padanya

Nomor tidak dikenal mengirimi Yunho sebuah pesan pendek. Tak lama kemudian nomor itu mengirim pesan lagi padanya.

unknown
: terkadang dia bertingkah
  seperti tidak tau apapun,
  berhati-hatilah.

Yunho membaca pesan itu dengan perasaan bingung. Ia tidak terlalu memikirkannya dan langsung memblokir nomor tersebut, mengira jika itu hanyalah pesan main-main.

"Astaga, di jaman secanggih ini masih ada orang yang mengirim pesan-pesan aneh." Monolog Yunho.

Yunho hampir menaruh ponselnya, tapi lagi-lagi notifikasi masuk ke dalam ponselnya.

Kali ini dengan nomor yang berbeda.

unknown
: aku tau siapa pelaku
yang membunuh kedua
temanmu

yunho
siapa? :

unknown
: salah satu temanmu.
dan dia sedang mengawasimu

tok tok tok

Tiga ketukan terdengar dari arah pintu kamarnya, Yunho langsung menoleh ke arah pintu tersebut. Ia menelan salivanya lamat. Timingnya sangat pas setelah Yunho membaca pesan terakhir yang dikirimkan oleh nomor tidak dikenal.

Otaknya berpikir, apakah dia harus membukanya?

Yunho beranjak dari ranjangnya. Dengan ragu dia membuka pintu.

highway to hellWhere stories live. Discover now