Sebuah Permainan

259 15 3
                                    

Masih di taman, di Ayunan dengan Gaku.
Riku melihat bayangan seseorang bukan satu saja tapi tiga orang. Wajah mereka terlihat Familiar. Mata Riku memanas, dia merasakan sesuatu menetes di pipinya.

"Aku menangis" gumam Riku pelan.

"Ada apa Riku? Kenapa kau menangis?" Tanya Gaku pelan.

"Di sana aku melihat tiga, dua remaja laki-laki dan satu pria dewasa, mereka familiar, siapa mereka bagi ku? Kenapa rasanya aku merindukan mereka?" Tanya Riku menatap Gaku.

Gaku mengerti maksud Riku, dia tersenyum.
"Terkadang seorang anak dan seorang ibu tidak akan melupakan Ayah dan anak-anak nya walaupun mereka terlahir kembali Riku, sekalipun lupa maka ikatan lah membuat yang akan menyatukan mereka" ucap Gaku.

Riku sama sekali tidak mengerti Ucapan Gaku. Dia kemudian menatap depan lagi, Riku melangkah maju mendekati tiga hantu itu.

"Adik kecil, bagaimana kalian bisa mati?" Tanya Riku lembut namun bergetar.

Aniello dan Angelo diam membisu,
"Ibu" Ucap mereka membuat Riku tambah tidak mengerti.

"Apa kalian merindukan Ibu kalian? Kalian tidak tenang karena itu ya?" Tanya Riku.

Mereka hanya diam memandang sendu ke arah Riku.
"Yah kami merindukan ibu kamu" ucap Angelo tersenyum.

"Dimana Ibu kalian, aku akan mencarinya supaya kalian bisa tenang" ucap Riku semangat.

"Ibu kami ada, dekat kami tapi kami tidak bisa meninggal kerajaan ini" ucap Aniello.

"Tidak bisa? Lalu dimana Ayah kalian?" Tanya Riku.

"Ayah kami juga ada, masih hidup"

"Bapak ini siapa kalian? Kenapa kalian terasa familiar bagi ku?" Tanya Riku menatap Dante.

"Seseorang yang sangat mencintai anaknya dan egois juga, melukai hati anakku membuatku tak bisa tenang" ucap Dante sendu.

"Melihat ekspresi dan wajahmu awal nya aku tidak senang" ucap Riku.

"Namun mendengar ucapan tulus mu aku yakin Putramu itu bisa memaafkan mu" ucap Riku.

"Selama dia tidak mengingat masa lalu nya maka aku tidak bisa tenang! Aku sudah banyak melakukan kesalahan untuk nya, gara-gara aku dia di hina, gara-gara aku dia mengalami kehidupan yang Sulit, gara-gara aku dia mendapatkan kutukan dari abdi nya Menantu ku" ucap Dante dengan air mata.

Riku tidak tau maksudnya,
"Kau akan tenang! Kalau pun dia tidak mengingat mu namun jika dari hati yang tulus dia memaafkan mu maka kau akan tenang" ucap Riku menolak keras pemikiran Dante.

Riku kemudian memeluk Dante dengan tulus. Dante tersentak, air matanya tambah mengalir dengan deras. Mata nya menatap Gaku yang tersenyum seakan-akan bisa melihat nya.

"Masa lalu itu tidak perlu di ingat, kita harus saling memaafkan bukan" ucap Riku lembut.

Entah kenapa dia ingin mengatakan hal itu. Riku perlahan merasakan tubuh Dante memudar menjadi cahaya. Dia segera melepaskan pelukannya.

"Tubuhmu"

"Kau benar! Hati yang tulus dapat membuat jiwaku tenang! Sekarang aku dapat pergi dengan tenang! Terimakasih sudah memaafkan ku Erin, anakku" ucap Dante.

Dante kemudian menatap kedua cucu nya yang selalu bersamanya selama ratusan tahun ini.

"Kakek harus pergi! Keinginan Kakek sudah terpenuhi! Sekali lagi maafkan Kakek" setelah mengatakan tubuhnya benar-benar menghilang menjadi cahaya.

ETERNAL LOVE REINCARNATION  (Orion/Gaku X Erin/Riku)Where stories live. Discover now