Bab 2

2.8K 248 4
                                    

Tapi....

Jeduuuum
Duaaaaaar

Orang yang sedang di teliti itu mengamuk dan menghancurkan semua yang ada disana. Dion mengajak Andreas pergi dari sana, sebelum bahaya menyerang mereka.

"Ayo pergi dari sini, disini terlalu berbahaya." seru Dion.

"Tapi, itu...?" seru Andreas tidak tega melihat manusia yang ada di dalam sana.

Andreas menatap nanar pemandangan di depannya itu. Tatapan mereka bertemu.... Lalu, Pria yang di dalam itu pergi meninggalkan gedung, semua orang mengejarnya, namun tidak dapat menemukannya.

"Cepat cari dia... Dia akan sangat berbahaya..."

Perintah para petinggi disana, Rain yang melihat Andreas sedikit kebingungan langsung menghampirinya. "Andreas, kemari..."

"Iya..." seru Andreas.

Andreas mengikuti Rain, lalu Rain berbicara. "Kita bantu meraka menangkap makhluk itu,"

Andreas mengangguk, mereka mencari keseluruh penjuru tempat. Bahkan sampai di hutan. Andreas, Rain, dan Dion pergi masuk kedalam hutan. Tapi saat berada di hutan Andreas terpisah dengan Rain dan Dion. Andreas melihat sekelilingnya, ia terus mencari pria itu. Pria yang sedang di periksa tadi, Andreas ingat betul bagaimana bentuk pria tadi.

Andreas melihatnya dan mengajaknya berbicara. "Hai..."

Pria itu menatap tajam Andreas, lalu Andreas berbicara. "Jangan takut, aku Andreas... Kemarilah..."

Pria itu seperti melihat seorang Dewi yang turun dari kayangan saat melihat Andreas. Andreas mengulurkan tangannya, lalu Pria itu mengulurkan tangannya. Andreas tersenyum, lalu Andreas membuka baju labnya, dan memakaikan kepada pria itu. Pria itu sebenarnya dalam keadaan telanjang bulat dan tak mengenakan sehelai benang pun, Andreasn kemudian mengancingkan baju itu.

Andreas mengajak pria itu ke Laboratorium lagi, di saat semua orang panik dan sudah melapor ke polisi, Andreas justru dengan santainya membawa pria itu. Dion dan Rain terperangah lalu Rain berbicara. "Dimana kamu menemukannya?"

"Di hutan, saat kita terpisah tadi." seru Andreas.

Kepala Laboratorium dan penelitian yang bernama Arya melihat kalau Pria yang usianya seratus tahun lebih itu hanya menurut kepada Andreas. Jadi kepala Lab meminta Andreas untuk menangani pria itu dan memeriksanya.

"Andreas, sekarang tugas ini menjadi milikmu. Saya melihat sepertinya dia tidak takut denganmu." seru Arya.

Dion kemudian berbicara. "Aku rasa dia tertarik dengan ke Imutan wajahnya." .

Andreas hanya tersenyum malu-malu. Andreas langsung membawa pria itu ke salah satu ruangan, bahkan Andreas menggantikan pakaiannya. Saat Andreas melihat bekas luka, bahkan luka itu seperti...

'Apa yang terjadi sebenarnya? Ini seperti...?' gumam Andreas.

Andreas melihat ke sisi lainnya, di kaki, di tangan, bahkan di bagian perut juga ada. Andreas sedikit bingung, lalu ia berbicara dengan pria itu. "Maaf, apa kah kamu mengerti apa yang aku ucapkan?"

Pria itu menelengkan kepalanya, lalu mengangguk. Andreas menanyakan siapa nama pria itu. "Siapa namamu?"

Pria itu berusaha membuka mulutnya, namun sayang pria itu tidak dapat berbicara atau bisu. Saat Andreas akan mengambil secarik kertas dan pena, Rain masuk kedalam. "Andreas, hari ini kamu boleh pulang lebih awal, karena ada kekacauan saat ini. Jadi Lab akan tutup."

"Oh baik tuan, tapi bagaimana dengan dia?" ujar Andreas.

"Tidak masalah, disini di jaga sangat ketat..." seru Rain.

(BL)- THE MYSTIKAL OF AGEWo Geschichten leben. Entdecke jetzt